Ini Identitas Dua DPO Kasus Penganiayaan Pedagang Nanas di Pasar Driyorejo Gresik

GresikSatu | Dua pelaku kasus penganiayaan yang menewaskan korban Eko Bayu Asmoro, (21) warga Desa Sumberojo, Kecamatan Malo, Bojonegoro masih belum ditangkap polisi. Jajaran Satreskrim Polres Gresik terus melakukan pengejaran kedua pelaku DPO tersebut.

Identitas kedua pelaku itu, adalah Totok Sugiarto (31) warga asal Desa Babad, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, dan Ferdi Firmansyah (21) warga asal Desa Gadung, Kecamatan Driyorejo, Gresik.

Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis mengatakan, kedua DPO turut serta melakukan penganiayaan di ruko pasar gadung. Pihaknya pun meminta kepada kedua DPO menyerahkan diri ke Polres Gresik.

“Kami sudah kantongi identitas dan tempat tinggal kedua pelaku, minta doa segera cepat ditangkap,” ungkapnya, Rabu (30/11/2022).

Baca juga:  Sebelum Tewas, Korban Pengeroyokan Pesilat di Gresik Sempat Diajak Mabuk hingga Duel

Dijelaskan, dari tujuh pelaku yang menewaskan korban penjual nanas tersebut, sudah ada lima pelaku yang diamanakan.

“Semu pelaku dijerat pasal 170 ayat (2) dan (3). Dengan ancaman paling lama 12 tahun penjara,” jelasnya.

Sebelumnya, peristiwa tewasnya, seorang penjual nanas Eko Bayu Asmoro (21) warga Desa Sumberojo, Kecamatan Malo, Bojonegoro menemukan fakta baru. Sebelum dinyatakan tewas, korban sempat diajak mabuk, hingga duel.

Para pelaku bahkan meminta klarifikasi kepada korban, atas koas yang dipakai. Pasalnya saat hari kejadian, korban menggunakan kaos atribut dari perguruan silat kelompok pelaku.

Hal ini lah yang menjadi pemicu para pelaku merasa marah, karena korban dianggap hanya memakai kaos perguruan silat. Para pelaku bahkan meminta korban untuk klraifikasi yang isinya korban bukan anggota perguruan silat dari kelompok pelaku.

Baca juga:  Mobil Angkutan Barang Saat Lebaran Dilarang Beroperasi di Gresik

Fakta ini diungkapkan oleh Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis, saat press release di Halaman Mapolres Gresik, Rabu (30/11/2022). Kapolres menuturkan, sebelum korban tewas, para pelaku juga sempat duel melawan korban. Gegara memakai atribut yang bukan dari golongan perguruan silat pelaku.

“Korban ditanyai pekaku, diajak mabuk, dan duel. Karena merasa tidak terima dengan atribut yang dikenakan korban, para pelaku langsung mengeroyok korban,” jelasnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img