Ini Keuntungan Jadi Peserta Aktif BPJS Kesehatan

GresikSatu | Menjadi peserta aktif BPJS Kesehatan bukan hanya tentang membayar iuran secara rutin, tetapi juga tentang memastikan perlindungan kesehatan yang berkelanjutan. Hal ini dipahami betul oleh salah satu peserta BPJS Kesehatan yang berdomisili di Desa Bunderan, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Syaikh Uddin Arif.

“Banyak orang tidak sadar bahwa dengan menjadi peserta aktif, mereka sudah memiliki perlindungan finansial untuk kesehatan mereka. Misalnya, jika ada yang harus menjalani operasi atau perawatan yang mahal, BPJS Kesehatan akan selalu siap membantu. Hal ini sangat penting, terutama di saat-saat genting,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Udin ini berpendapat bahwa keuntungan terbesar menjadi peserta aktif BPJS Kesehatan adalah kepastian bahwa ketika ada kebutuhan mendesak untuk perawatan kesehatan, tidak perlu memikirkan biaya besar yang harus dikeluarkan. Dengan menjadi peserta aktif, seluruh biaya pengobatan dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

“Bukan hanya rawat jalan saja, tapi juga saya pernah rawat inap selama beberapa hari juga termasuk jaminan BPJS Kesehatan. Hal ini tentunya tetap memperhatikan alur pelayanan kesehatan yang berlaku,” ungkap Udin.

Untuk alur pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan peserta dapat mengunjungi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Jika peserta tidak dapat ditangani di FKTP karena alat kesehatan tidak menunjang atau membutuhkan pemeriksaan lanjutan maka peserta akan diberi rujukan oleh FKTP ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Peserta boleh langsung ke FKRTL, apabila dalam kondisi gawat darurat.

Baca juga:  Bupati Gresik Sidak Minyak Goreng di Pasar Tradisional dan Swalayan Jelang Ramadhan

Lebih lanjut, keuntungan menjadi peserta JKN lain disebutkan oleh pria berusia 41 tahun ini. Keuntungan tersebut kali ini dirasakan oleh sang ayah yang memiliki penyakit katarak.

“Ayah saya saat itu beberapa kali menjalani pemeriksaan mata, hasilnya ayah saya memiliki katarak di penglihatannya. Setelah melalui pemeriksaan lanjutan, dokter menyarankan untuk dilakukan operasi. Alhamdulillah semua biaya pemeriksaan hingga operasi ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” katanya.

Peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) ini menuturkan bahwa pelayanan kesehatan yang diterima sang ayah tidak terdapat biaya tambahan dari peserta. Dan hal tersebut, juga dirasakan oleh dirinya sendiri saat mengalami sakit.

“Tidak hanya dirasakan ayah saya, saya sendiri juga sudah pernah merasakan berobat tanpa biaya dengan BPJS Kesehatan. Gejalanya saat itu saya merasa demam beberapa hari tidak turun suhunya kemudian pusing juga, jadi karena saya punya JKN jadi saya inisiatif memeriksakan diri ke Puskesmas. Sangat bersyukur, karena biaya periksa dokter dan obatnya gratis,” tutur Udin.

Baca juga:  BRI Gresik Renovasi Sekolah Rusak Karena Gempa di Pulau Bawean

Pria yang berprofesi sebagai security ini juga memberikan pujian atas prinsip gotong yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan. Dengan prinsip tersebut, sesame peserta bisa saling tolong-menolong.

“Saya suka prinsip JKN ini, kita sebagai peserta saling gotong royong. Yang sehat membantu yang sakit, begitu juga ketika nanti yang sakit sudah sehat maka mereka juga akan membantu yang sakit lainnya,” jelasnya.

Pria yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan sejak 2014 ini juga berkomentar terkait kemajuan layanan BPJS Kesehatan berbasis digital, salah satunya Aplikasi Mobile JKN. Ia mengakui dengan adanya inovasi tersebut peserta dapat semakin mudah mengakses layanan kesehatan.

“Saya pengguna Mobile JKN, aplikasi ini sungguh memudahkan peserta dengan beragam fiturnya. Biasanya saya gunakan untuk kartu digital, cek status kepesertaan bahkan pendaftaran pelayanan secara online di Puskesmas maupun Rumah Sakit. Dengan aplikasi ini memangkas waktu tunggu dan mengakses layanan kesehatan secara praktis dimana saja dan kapan saja,”puji Udin.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img