GresikSatu | Perayaan Tahun Baru Imlek di T.I.T.D Klenteng Kim Hin Kiong Gresik selalu diwarnai dengan berbagai tradisi yang penuh makna.
Bagi umat Tionghoa, momen ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga waktu untuk mempererat hubungan keluarga dan menjaga warisan leluhur.
Salah satu kepercayaan yang terus dijaga adalah mengenakan pakaian berwarna merah. Warna ini dipercaya membawa kebahagiaan dan keberuntungan bagi yang mengenakannya.
Juru Kunci Klenteng Kim Hin Kiong, Kokhong, menjelaskan bahwa merah melambangkan kegembiraan dan sinar terang dalam kehidupan.
“Warna merah bersinar dan kharismatik, menambah kesan suka cita. Semuanya diusahakan baru saat Imlek, mulai dari pakaian hingga potong rambut. Itu melambangkan awal yang baru,” ujar Kokhong, Kamis (30/1/2025).
Namun, dalam perayaan ini juga ada sejumlah pantangan yang harus dihindari agar keberuntungan tetap terjaga.
Salah satu pantangan utama adalah tidak menyapu atau membuang sampah selama hari Imlek. Pantangan ini dipercaya dapat ‘membuang’ rezeki yang sudah datang.
“Tidak boleh menyapu atau melakukan pekerjaan berat. Itu dipercaya membawa nasib buruk. Jadi umat Tionghoa dianjurkan untuk beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga,” lanjutnya.
Selain itu, ada pula tradisi menyantap mie panjang umur yang melambangkan harapan akan umur panjang dan kesehatan.
Selain itu Umat Tionghoa juga menyajikan berbagai makanan khas, seperti pangsit dan kue-kue basah, sebagai simbol kesejahteraan.
Kokhong menambahkan, Imlek adalah waktu untuk berdoa demi keselamatan, kesehatan, dan keberkahan di tahun yang baru.
“Kami juga mempersembahkan kue dan buah-buahan kepada dewa sebagai tanda syukur atas berkah yang telah diberikan,” jelasnya.
Dengan tradisi dan kepercayaan yang terus dilestarikan, perayaan Imlek di Klenteng Kim Hin Kiong Gresik menjadi ajang penuh makna.
Warga Tionghoa berharap tradisi ini akan terus diwariskan kepada generasi muda sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya leluhur di tengah masyarakat yang semakin modern.