Jadi Bahasan di Seminar Kebudayaan Gresik: Sunan Giri Gunakan Kesenian dan Sastra Sebagai Jalan Dakwah

GresikSatu | Disparekrafbudpora Gresik menggelar Seminar kajian koleksi Museum Sunan Giri bersama para seniman dan budayawan di Kantor Disparekrafbudpora Gresik, Kamis (20/6/2024).

Dalam seminar tersebut membahas mengenai permainan unik di masa kejayaan Sunan Giri. Diantaranya : permainan tradisional macanan. Dikulik epik oleh narasumber hebat Budayawan Gresik, Kris Adji AW dan Muhammad Adib Hilmi.

Sunan Giri adalah salah satu anggota Wali Sango yang menggunakan kesenian dan sastra sebagai jalan dakwahnya, beliau juga menciptakan sejumlah permainan untuk mengenalkan Islam sejak dini kepada bocah-bocah saat itu.

Ditemukannya papan permainan macanan dengan menggunakan media Batu di sekitar kawasan Cagar Budaya Giri Kedaton pada tahun 2004, menjadikannya sebagai tinggalan Kanjeng Sunan Giri.

Baca juga:  Akhir Pekan Bulan Rajab di Gresik, Peziarah Sunan Giri Meningkat

“Permainan macanan lahir mengadopsi dari tradisi yang dinamakan Rampog Macan dimana diperkirakan tinggalan budaya Majapahit yang dilanjutkan oleh kerajaan Mataram Islam,” ungkap Kris Adji AW.

Rampog Macan merupakan pertarungan Macan kumbang atau harimau dilepaskan dari kotak kayu dan dikelilingi oleh para prajurit dengan tombak, untuk mencegah mereka keluar dari lingkaran.

Pertunjukan sakral dalam Keraton Jawa tersebut, memperlihatkan kuatnya pengaruh kolonial di Nusantara kala itu, kemudian berubah makna menjadi simbol perlawanan terhadap kolonial. Harimau disimbolkan sebagai kolonial Belanda.

“Dalam versi lain, tradisi Rampog Macan yaitu tradisi mengadu macan dengan manusia. Macan dibunuh karena melambangkan roh jahat yang harus dimusnahkan ketika menjelang Idul Fitri,” tuturnya.

Baca juga:  Asal Usul Tradisi Pasar Bandeng, Budaya Lokal dari Sunan Giri Hingga Mengangkat Ekonomi Gresik

Sementara itu, Muhammad Adib Hilmi menjelaskan niai-nilai yang terkandung dalam Permainan Macanan.

“Dapat mengembangkan keterampilan sosial, kreativitas, Melatih Strategi dan Berpikir Kritis, Menanamkan Nilai-Nilai Moral, Kebersamaan, Keselarasan dengan Alam, serta Spiritualitas yang erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat Jawa,” jelasnya.

Ia berharap dengan adanya kajian dan publikasi mengenai permainan macanan, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, untuk melestarikan warisan budaya Indonesia.

“Permainan tradisional macanan adalah warisan budaya Jawa yang kaya akan nilai-nilai luhur. Upaya pelestarian permainan ini perlu dilakukan agar tidak hilang ditelan zaman,” tandasnya.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler