Jadi Tontonan Warga, Begini Proses Rekonstruksi Pengeroyokan Antar Pesilat di Gresik

GresikSatu | Kasus pengeroyokan antar perguruan silat yang merenggut nyawa SW asal Krian, Sidoarjo terus bergulir.

Terbaru, Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik, dan Satreskrim Polres Gresik menggelar rekonstruksi lokasi kejadian pengeroyokan di Desa Banjaran Kecamatan Driyorejo. 

Ratusan warga setempat menyaksikan adegan rekonstruksi tersebut. Pasalnya dalam 19 adegan rekonstruksi, 9 tersangka termasuk ABH didatangkan ke tempat kejadian perkara (TKP).

Tim penyidik juga menghadirkan 3 korban yang selamat, mereka adalah AS, MS, dan RH. Serta seorang pemeran pengganti dari korban SW, lantaran meninggal dunia akibat luka parah pada bagian kepala.

Warga setempat Raditiya, mengatakan dirinya sengaja datang melihat rekonstruksi tersebut. Pasalnya saat kejadian dirinya juga kurang mengetahui jelas kejadian pengeroyokan

“Saat itu memang ramai ada sekelompok anak muda nongkrong, lalu terlibat perkelahian, dan ternyata dari perguruan silat,” ucapnya.

Kasi Pidum Kejari Gresik Bram Prima Putra, mengatakan, rekonstruksi ini untuk melengkapi berkas perkara. 

“Sekaligus melihat kronologi pasti atas perbuatan yang dilakukan tersangka,” ucapnya di lokasi kejadian, area jalan flayover Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo, Gresik, Jum’at (31/5/2024). 

Baca juga:  Duta Genre 2024 : Fajar Izzul dan Salsa Erikha Jadi Figur Teladan Remaja Gresik

Di 19 adegan tersebut, dijelaskan mulai saat korban dan para tersangka bertemu, terlibat cek cok dan saling tantang. Hingga terjadi aksi pengeroyokan

“Dari total empat korban, aksi kekerasan dilakukan di dua TKP berbeda. Namun lokasi berdekatan sekitar 50 meter,” ujarnya.

Di Tkp kedua yang berdekatan dengan warung kopi setempat, dengan adegan ke-13 menjadi perhatian khusus tim penyidik.

Momen itu menggambarkan korban RH dan SW saat dikepung oleh 7 tersangka. Beruntung, RH berhasil meloloskan diri dari kepungan. Namun korban SW jatuh tersungkur dan dihajar beramai-ramai.

Tidak hanya itu, pemuda 20 tahun itu juga menerima pukulan botol miras oleh tersangka ADS tepat di bagian kepala. Hal itu yang membuat korban tidak sadarkan diri. Hingga akhirnya dievakuasi oleh warga setempat sekaligus menutup rangkaian rekontruksi kejadian. 

Baca juga:  Ratusan Pendekar Silat di Kecamatan Manyar Ikrar Jaga Kerukunan Kamtibmas Masyarakat 

“Saat ini, kami akan berfokus pada 3 tersangka yang berusia di bawah umur terlebih dahulu. Jika tidak ada kendala, pekan depan sudah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Gresik sesuai mekanisme persidangan anak,” tandasnya. 

Jalannya rekonstruksi juga mengundang perhatian masyarakat. Bahkan, ikut disaksikan langsung oleh keluarga korban SW yang datang dari Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo.

 “Saya kecewa karena para tersangka terlihat tidak jujur. Padahal, dalam pengawasan petugas dan disaksikan oleh banyak orang,” ucap ayah kandung korban SW M Bahrul Huda. 

Menurut dia, saat jalannya rekonstruksi, para tersangka terkesan saling tunjuk dan tidak mengakui sepenuhnya peristiwa yang terjadi. Bahkan, pria 49 tahun itu juga mengaku mendapat tawaran sejumlah uang dari sejumlah pihak. Agar peristiwa tersebut tidak berlanjut ke proses hukum. 

“Tentu saya tolak, karena nyawa anak saya tidak bisa diukur dengan uang. Saya akan terus mengawal kasus ini hingga tersangka mendapat vonis hukuman,” tegasnya.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img