Jaga Ekosisistem Laut, PT Cargil Kembali Lanjutkan Aksi Tanam Mangrove di Kalimireng

0
0da1701e 7aae 4bf7 baff c5cd9f824952
Aksi tanam mangrove diinisiasi oleh PT Cargill Indonesia - Cocoa & Chocolate Gresik. (Foto : Dokumen PT Cargill Indonesia)

GresikSatu | PT Cargill Indonesia – Cocoa & Chocolate Gresik kembali menggelar aksi penyelmatan lingkungan. Yakni berupa penanaman 2 ribu bibit pohon magrove di Sungai Kalimireng, Manyar Gresik. Penanaman mangrove bertujuan, menjaga ekosistem laut dan maritim.

Program yang diprakarsai PT Cargill Indonesia itu melibatkan, beberapa lembaga. Antara lain, Yayasan Esa Khatulistiwa, ITS Surabaya dan Masyarakat Desa Manyarsidomukti, Kecamatan Manyar, Gresik. Aksi ini merupakan rangkaian program yang bertajuk “Penguatan Mangrove Kalimireng sebagai Zona Konservasi, Edukasi dan Rekreasi untuk percepatan SDG’s Desa”.

Admin & Relation Manager PT Cargill Indonesia Adi Suprayitno mengatakan, aksi tanam ini juga merupakan penguatan strategi pembangunan desa dengan memperhatikan keterikatan sektor sosial, ekonomi dan lingkungan. Dimana salah satunya adalah keberadaan mangrove di Kalimireng harus tetap terjaga guna kelestarian lingkungan, penyeimbang polusi industri, ekosistem ikan, dan menjaga degradasi lahan pesisir.

“Total ada 6 ribu bibit mangrove yang berhasil kami tanam di pinggiran sungai Kalimireng. Program ini terbekelankutan, dimulai sejak 28 Oktober 2021,” katanya, Jum’at (15/7/2022).

Dikatakan, progam ini merupakan aksi tanam ketiga. Menurutnya, program ini selaras dengan target pemerintah yaitu mengurangi segala jenis polusi atau limbah yang terbuang ke lautan yang disebabkan oleh aktifitas manusia di daratan. “Termasuk limbah industri dan rumah tangga dengan upaya konservasi mangrove di wilayah pesisir,” jelasnya.

Sementara itu, Manager Program Yayasan Esa Khatulistiwa Sriyanto menuturkan, salah satu pilar program Mangrove Biru, adalah penguatan zona konservasi di sungai Kalimireng dengan pengkayaan jenis-jenis mangrove yang sudah mulai punah populasinya karena alih fungsi lahan.

“Oleh karena ini dalam rangkaian program Mangrove Biru Kalimireng kali ke-4 dilakukan penanaman mangrove jenis avisenia yang berukuran diatas 1 meter sebanyak 2000 bibit,” bebernya.

[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]

Ditambahkan oleh Adi Suprayitno Admin and Relations Manager PT Cargill Indonesia – Cocoa & Chocolate Gresik, mangrove jenis Avicenia kali ini melengkapi total penanaman sejak awal program sudah mencapai 6000 bibit dengan tingkat survival rate nya sudah diatas 70%.  

“Kedepan bisa dimanfaatkan untuk pewarna alami untuk peningkatan UMKM Batik Bogem khas Manyarsidomukti. Selain itu penanaman sepanjang jalan pintu masuk wisata mangrove Kalimireng bisa menambah estetika wisata,” tukasnya.

Dijelaskan, spesies Avicennia diperkirakan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap beberapa kandungan logam dibanding spesies mangrove yang lain. (Avicennia marina) juga memiliki upaya penanggulangan toksik diantaranya yaitu dengan melemahkan efek racun melalui pengenceran (dilusi), atau bisa juga disebut jenis mangrove penyerap racun. (aam)