GresikSatu | Juara bertahan Kontes Bandeng Kawak Gresik, Syaifullah Mahdi, kembali bersiap mempertahankan gelarnya di ajang tahun ini.
Pria asal Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah itu mengandalkan bandeng peliharaannya yang telah berusia 16 tahun.
“Usia bandeng saya tahun ini sudah 16 tahun. Sama seperti tahun kemarin, selisihnya hanya sedikit lebih besar,” ungkap Syaifullah Mahdi kepada GresikSatu, Selasa (25/3/2025).
Kontes Bandeng Kawak merupakan ajang tahunan yang diikuti para petambak dari berbagai wilayah di Gresik. Ikan yang diikutkan dalam kontes harus memenuhi sejumlah syarat ketat, salah satunya memiliki bobot lebih dari 5 kilogram dan berasal dari tambak di wilayah Gresik.
Pria yang akrab disapa Sandi ini mengungkapkan bahwa tantangan dalam budidaya bandeng tidak hanya soal perawatan harian, tetapi juga fluktuasi harga di pasar.
“Kalau dari petani sendiri, yang paling penting adalah bantuan agar harga bisa stabil. Ada tiga masa krusial, yakni saat Pasar Bandeng, kemarau panjang, dan musim baratan. Di luar momen tersebut, harga bandeng sulit untuk stabil,” jelasnya.
Tak hanya fokus pada kontes, Sandi juga mulai membuka peluang pasar internasional. Ia menyebut, buyer dari Korea telah menghubunginya dan berencana datang langsung ke Kampung Bandeng pada 5 Mei mendatang.
“Itu untuk membahas peluang kerja sama ekspor,” imbuhnya.
Sementara itu, panitia Kontes Bandeng Kawak telah menyelesaikan tahapan seleksi terhadap ikan peserta. Penilaian dilakukan oleh tim juri dari Dinas Perikanan dan Dinas Pariwisata Gresik.
“Kemarin tim juri telah melakukan pengangkatan bandeng yang akan dikonteskan. Selain memastikan bahwa bandeng tersebut memang berasal dari tambak peserta, juga dilakukan penimbangan serta pengukuran panjang bandeng,” pungkas panitia.