GresikSatu | Kasus perampokan yang mengakibatkan kerugian hingga belasan juta, di perumahan The Nailla Village Desa Mojosarirejo, Kecamatan Driyorejo, Gresik, masih dilakukan penyelidikan oleh kepolisian.
Terbaru, Korps Bhayangkara membentuk tim gabungan Unit Reskrim Polsek dan Polres Gresik, untuk memburu dua pelaku bandit yang masih misterius.
Selain itu, petugas juga tengah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kapolsek Driyorejo Kompol Musihram menjelaskan pihaknya telah mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan. Kuat dugaan, pelaku sudah merencanakan aksi tersebut sejak jauh hari.
“Dari gerak-geriknya, hafal dengan kondisi perumahan. Termasuk aktifitas pada rumah korban,” ungkapnya, Rabu (8/1/2025).
Padahal, lanjut dia wilayah tersebut memiliki sistem pengamanan satu pintu. Tentunya celah untuk melarikan diri cukup sulit.
“Memanfaatkan kelengahan penjagaan. Apalagi saat kejadian kondisi lingkungan terbilang sepi, hujan deras. Termasuk rumah korban,” jelasnya.
“Kondisi korban penyekapan berangsur membaik. Kami juga memberikan pendampingan untuk pemulihan trauma,” sambungnya.
Sementara itu, Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik Iptu Eriq Panca Nur Patria menjelaskan bahwa telah memeriksa 5 orang saksi. Mulai dari korban, tetangga korban, serta sekuriti perumahan.
“Dari identifikasi awal, pelaku sempat terekam CCTV dalam beberapa hari terakhir,” ujarnya.
Kuat dugaan, kedua bandit tersebut juga kenal dengan keluarga korban. Terbukti, pelaku sempat menanyakan keberadaan Viktor, pemilik rumah.
Bahkan mengucapkan dengan nama panggilan. Sebelum akhirnya melakukan aksi penyekapan terhadap Paulina Siahaya.
“Penyelidikan menunggu hasil laboratorium forensik pada jejak yang ditinggalkan pelaku. Perkembangannya akan kami sampaikan,” tandas Eriq.
Sebelumnya, dua bandit menggasak rumah di kawasan The Nailla Village Desa Mojosarirejo Kecamatan Driyorejo.
Dari aksi tersebut, pelaku berhasil menggasak sejumlah perhiasan emas dengan total mencapai 25 gram, dua buah handphone, serta uang tunai senilai Rp 500 ribu. Total kerugian ditaksir mencapai Rp 15 juta.