Kebacut, Batu Nisan di Komplek Makam Sunan Giri Gresik Dicuri Orang

GresikSatu | Aksi pencurian terjadi di salah satu situs cagar budaya nasional di Gresik. Batu nisan di makam Mbah Tameng, yang berada di dalam kompleks Makam Sunan Giri, diduga dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Peristiwa ini sontak mengundang keprihatinan berbagai pihak, terutama kalangan pemerhati sejarah. Salah satunya, Gilang Adiwidya, yang secara aktif memantau pelestarian situs budaya di Gresik, menyebut kejadian ini sebagai bentuk kelalaian yang serius.

Batu nisan Mbah Tameng yang masuk dalam situs di kompleks Makam Sunan Giri diduga dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab sehingga kini hilang satu,” ungkap Gilang, Sabtu (22/3/2025).

Dari informasi yang diperoleh Gilang, hilangnya batu nisan milik Makam Mbah Tameng itu, terjadi beberapa hari terakhir. Sayangnya aktivitas ilegal itu tidak ada bukti visual, karena CCTV tidak mengarah ke arah makam.

Baca juga:  Mengenal Sayyid Abdul Malik Isroil, Jaksa Agung Paling Adil pada Masa Kejayaan Giri Kedaton Gresik

Untuk itu, Gilang menyayangkan lemahnya pengawasan terhadap kompleks makam yang sudah berstatus situs nasional tersebut. Menurutnya, tanggung jawab utama berada pada juru pelihara makam dan pihak pengelola situs.

“Seharusnya juru pelihara Makam Sunan Giri bertanggung jawab atas masalah ini. Sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, perlindungan situs ini juga telah dibantu oleh Polisi Khusus Cagar Budaya Gresik,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti kondisi makam Mbah Tameng yang terlihat memprihatinkan. Area makam dipenuhi lumut dan sampah, mencerminkan kurangnya perawatan rutin dari pihak terkait.

“Parahnya lagi, makam Mbah Tameng dipenuhi lumut dan sampah, seolah tidak mendapatkan perawatan yang layak,” tambahnya.

Sebagai informasi, Mbah Tameng merupakan cicit dari Sunan Giri. Dalam sejarah lokal, ia dikenal sebagai tokoh pemberani yang rela melindungi makam Sunan Giri demi saat hendak dibongkar oleh prajurit Majapahit.

Baca juga:  Sego Kuning Kapal Jadi Kuliner Wajib Saat Tradisi Padusan di Gresik

Dalam kisah lisan yang berkembang, saat ia melakukan aksi tersebut, segerombolan tawon menyerang para prajurit hingga akhirnya dihentikan oleh kedatangan Sunan Prapen.

Gilang menilai, hilangnya batu nisan Mbah Tameng bukan hanya merugikan secara historis, tetapi juga membuka peluang terjadinya pemalsuan sejarah di kemudian hari. Pasalnya, batu nisan tersebut memuat simbol artefak penting yang menandakan garis keturunan langsung dari Sunan Giri.

“Pihak yayasan yang mengelola situs ini seharusnya lebih bertanggung jawab, minimal dengan memasang CCTV untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Hilangnya batu nisan ini dikhawatirkan dapat berakibat pada pemalsuan makam, mengingat identitas asli dari situs bersejarah tersebut diambil,” tandasnya.

 

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler