GresikSatu | Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Gresik sepanjang tahun 2024 mengalami penurunan signifikan.
Berdasarkan data terbaru, AKI tercatat sebanyak 16 kasus, sementara AKB mencapai 74 kasus. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 20 kasus kematian ibu dan 97 kasus kematian bayi.
Penurunan ini menjadi bukti nyata atas kerja keras Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik bersama pemangku kepentingan dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di wilayah tersebut.
Ketua TP PKK Gresik, Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani, menyatakan bahwa edukasi kesehatan dan peningkatan gizi keluarga menjadi fokus utama dalam mendukung upaya ini.
“Kami terus mendorong peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak di tingkat desa dan kelurahan. Selain itu, edukasi kesehatan dan upaya menekan angka stunting yang saat ini berada di angka 8,14% menjadi prioritas kami,” ujar Nurul saat peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro, Senin (23/12/2024).
Sementara itu, selain itu penanganan stunting, Pemkab Gresik juga berfokus pada peningkatan akses layanan kesehatan Universal Health Coverage (UHC), yang kini telah mencapai 100%.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani, menegaskan pentingnya sosialisasi program UHC hingga pelosok desa agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
“Masih ada masyarakat yang belum mengetahui program ini. Saya minta tenaga kesehatan aktif mensosialisasikan UHC agar seluruh warga dapat mengakses layanan kesehatan berkualitas tanpa kendala finansial,” tegas Gus Yani.
Wilayah terpencil seperti Pulau Bawean juga menjadi perhatian khusus Pemkab Gresik. Untuk mendukung pelayanan kesehatan di sana, Pemkab bahkan menyediakan program beasiswa bagi tujuh dokter spesialis yang akan bertugas di wilayah tersebut.
“Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas kesehatan di daerah dengan akses terbatas,” bebernya.
Gus Yani juga menyoroti pentingnya peningkatan usia harapan hidup di Gresik, yang kini mencapai 73,5 tahun, melampaui target nasional sebesar 72,9 tahun.
“Biaya layanan kesehatan memang sudah ditanggung pemerintah, tetapi tugas kita belum selesai. Petugas kesehatan harus terus meningkatkan mutu pelayanan agar masyarakat mendapatkan pengalaman terbaik saat mengakses layanan kesehatan,” tambahnya.