Kemeriahan Sedekah Bumi Desa Siwalan Gresik, Ancak Rumah Gadang dan Udik-Udikan Jadi Daya Tarik

GresikSatu | Desa Siwalan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik memiliki tradisi unik dalam perayaan sedekah bumi. Pagelaran festival budaya ini bahkan berlangsung meriah dengan puluhan ancak dan berbagai hiburan kesenian tradisional.

Tahun ini, warga desa kembali menampilkan ancak, sebuah bentuk kerajinan dari bahan pangan, yang berbentuk Rumah Gadang. Ancak ditampilkan ke warga setiap ada adat desa seperti sedekah bumi.

Sedekah bumi di Desa Siwalan merupakan tradisi tahunan yang dilakukan untuk mensyukuri hasil bumi dan memohon berkah untuk tahun yang akan datang.

Tradisi ini biasanya diisi dengan doa bersama, makan bersama, serta berbagai kegiatan budaya yang melibatkan seluruh warga desa.

Proses sedekah bumi diawali dengan arak-arakan puluhan ancak yang dibawahi oleh tiap RT dari kantor desa Siwalan ke tempat suci desa Siwalan yakni pendopo tapak tilas Mbok Nyai Sekar Kuning. 

Setelah iring-iringan ancak sampai di tempat pendopo tapak tilas Mbok Nyai Sekar Kuning. Warga desa Siwalan akan mendengarkan sambutan-sambutan dari keturunan asli dari desa Siwalan. Kemudian berebut ancak.

Baca juga:  Rayakan Maulid Nabi, Masyarakat Bawean Gresik Gelar Tradisi Angkaan Molot

Suasana riuh seketika pecah saat ratusan warga menyerbu ancak dengan teriakan bercampur tawa. Banyak warga yung membawa kantong plastik srbagai wadah ancak.

Antusiasme juga terlihat pada saat sesi udik-udikan, para warga akan berhamburan untuk meraih uang koin hingga kertas yang ditabur.

Salah satu warga Desa Siwalan, Fitriya mengaku kemeriahan sedekah bumi di desanya menumbuhkan rasa kegembiraan untuk para warga.

Meski dirinya tak mendapat ancak maupun uang udik-udikan, ia merasa senang bisa melihat tradisi tersebut tetap terjaga hingga sekarang.

“Gak dapet apa-apa, tapi seneng sekali karena cuman ada setahun sekali dan warga bisa guyub rukun,” tuturnya, Sabtu (14/9/2024).

Sementara itu, Ketua Panitia, Sahari menjelaskan mengenai tradisi Sedekah bumi Desa Siwalan. Tradisi budaya turun-temurun dari nenek moyang ini sudah ada sejak tapak tilas dari Mbok Nyai Sekar Kuning.

Warga desa mengadakan sedekah bumi sebagai ungkapan syukur dari hasil bumi tanah leluhur yang dimanfaatkan masyarakat umum.

“Tujuan dari diadakannya sedekah bumi yaitu untuk menjalin bubungan silaturrahmi membangun, menjaga antar kerukunan warga desa Siwalan, memberi manfaat positif untuk warga,” tuturnya.

Baca juga:  Siap Berlaga di Kejuaraan PON, Sebanyak 55 Atlet Gresik akan Terbang ke Aceh Minggu Ini

Selain sebagai bentuk rasa syukur dan berkah, pembuatan ancak ini juga merupakan cara untuk memperkenalkan dan melestarikan keragaman budaya Indonesia.

“Kegiatan ini digelar satu tahun sekali tepatnya di hari Kamis Pahing, bulan Maulud yang dimana hari hari ini terjadi hanya di dua bulan, satu didalam agustus, yang kedua di bulan September,” jelasnya.

Dengan semangat gotong royong dan kreativitas, warga desa Siwalan tidak hanya menjaga tradisi mereka, tetapi juga merayakan kekayaan budaya bangsa dengan cara yang sangat unik dan inspiratif.

“Tahun ini yang paling meriah dari tahun-tahun sebelumnya, mulai dari festival budaya yang diirings dengan pogelaran seni mulai dari seni tongklek, jaraman, live music, ada juga pasar malam, haul leluhur, tahlil, hingga pagelaran wayang kulit,” pungkasnya.

NB : Artikel ini ditulis oleh Lia dan Ais mahasiswa magang di GresikSatu.com 

Reporter:
Tim Gresik Satu
Editor:
Tim Gresik Satu
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler