GresikSatu | Mengenalkan masakan khas Arab, dilakukan Pemerintah Desa Gapuro Sukolilo dengan mengadakan Arabian Food Festival di sekitaran Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim, Kamis (28/3/2024).
Arabian Food Festival digelar selama 5 hari, kegiatan ini menjadi tahun kedua diselenggarakan festival kuliner negara lain dengan cita rasa lokal.
Desa Gapuro Sukolilo sendiri mayoritas dihuni oleh warga arab, dan dijuluki sebagai Kampung Arab di Gresik. Sebagai salah satu wilayah tertua di Kabupaten Gresik, Kampung Arab juga menjadi saksi Islamisasi di Jawa, yang dilakukan sejak masa Sunan Maulana Malik Ibrahim.
Ketua Panitia Arabian Food Festival, Salim Ali Yahya menyampaikan, kegiatan ini diadakan untuk mendekatkan masyarakat Gresik yang terdiri dari berbagai ras seperti cina, jawa, dengan masyarakat keturunan Arab.
“Kami ingin menghilangkan stigma bahwa orang Arab hanya kumpul dengan sesama Arab. Masyarakat Arab ini juga berinteraksi dengan baik dengan seluruh warga Gresik tanpa tersekat perbedaan ras ataupun suku,” ungkapnya.
Selain itu, juga sebagai peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa dengan memanfaatkan potensi lokal melalui kuliner khas yang dibuat.
Bagi Anda yang sedang berkunjung di Arabian Food Festival, salah satu kuliner khas Arab yang wajib dicoba yakni Nasi Briyani, Nasi Kebuli, Gulai Ubus, Samosa, Kue Kamer (Apem Arab), dan Crocket.
“Ada juga Falavel atau magelinya orang arab. Jadi kalo di Jawa mageli terbuat dari kacang merah, kalo di Kampung Arab terbuat dari kacang hijau,” jelasnya.
Festival kuliner arab ini juga menjadi rangkaian semarak kegiatan dari Tradisi Maleman. Tradisi Maleman sendiri merupakan tradisi selamatan atau kenduri yang diadakan pada malam tanggal ganjil di bulan puasa Ramadan hingga menjelang Lebaran.
“Bedanya kita kalo tradisi Maleman lebih dulu di banding daerah lainnya di Gresik yakni jatuh pada malam 19 Ramadan, tepatnya jum’at besok dengan sangat meriah. Selain itu, dilanjutkan di malam ganjil 21, malam 23, malam 25 hingga malam 29 Ramadan,” pungkasnya.