GresikSatu | Langkah Pemerintah Kabupaten Gresik dalam mengendalikan penanganan banjir kali lamong terus diperluas. Setelah sebelumnya, melakukan normaliasi kali lamong, kini Pemkab Gresik melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik mulai membangun proyek kolam retensi di Kecamatan Cerme, Gresik.
Kepala (DPUTR) Kabupaten Gresik, Dhiannita Tri Astuti, beserta timnya tengah melakukan kunjungan ke proyek pembangunan kolam retensi.
“Saya beserta Kepala Bidang Sumber Daya Air, Ibu Sekretaris, dan jajaran teman-teman dari Dinas PUTR, sedang berada di lokasi proyek pembangunan kolam retensi,” ucapnya, Selasa (3/8/2024).
Menurut Dhianita, proyek kolam retensi atau Retarding Basin ini, merupakan bagian dari program Nawa Karsa yang digagas oleh Bupati Gresik untuk mengatasi banjir di Gresik.
Setelah sebelumnya, upaya pencegahan banjir, juga dilakukan normalisasi sungai-sungai anak Kali Lamong dan Kali Lamong.
“Kemudian pembangunan parapet yang dilakukan oleh BBWS Bengawan Solo karena memang wilayahnya BBWS Bengawan solo,” jelasnya.
Kolam Retensi yang dibangun menggunakan APBD ini bertempat di Des Tambakberas, Kecamatan Cerme. Lokasi proyek berada di Desa Tambakberas dengan luas hampir 9 hektar, termasuk Disposal dan kolam utama.
“Pembangunan Kolam Retensi dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi risiko banjir di daerah hilir kali Lamong,”terangnya.
Kedepan lanjut dia, juga direncanakan pembangunan sebanyak sembilan Kolam Retensi atau Retarding Basin mulai dari hulu hingga hilir.
“Jadi, di hilir Kali Lamong harapan kedepan kita banyak membangun juga Retarding Basin yang lain,” lanjutnya.
Dhiannita berpesan kepada masyarakat bahwa, langkah yang diambil tersebut sebagai bentuk komitmennya.
“Jadi kita bangun yang hilir dulu di Desa Tambakberas. Upaya ini diharapkan dapat membantu untuk mengendalikan banjir yang kerap melanda wilayah tersebut,”tambahnya.
