Kepincut dengan Pesona Alam Bawean, Kapal Pesiar Asal Australia Bakal Berlabuh di Bawean Gresik

GresikSatu | Pulau Bawean kembali menjadi sorotan dunia internasional. Kali ini, kapal pesiar mewah asal Australia, Coral Geographer, akan berlabuh di pulau eksotis ini pada 5 Januari 2025.

Pulau yang berjarak sekitar 80 mil dari daratan Kabupaten Gresik tersebut dikenal dengan keindahan alam, budaya, serta keramahan masyarakatnya.

Kapal pesiar Coral Geographer yang memiliki kapasitas sekitar 120 penumpang ini memulai perjalanan dari Pelabuhan Harbour Front Singapore pada 24 Desember 2024.

Dalam perjalanan panjang selama 16 hari, Bawean menjadi salah satu destinasi utama di antara sejumlah lokasi lain di Asia Tenggara, seperti Kuching di Malaysia dan Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan.

Direktur PT Wonderful Bawean Tourism, Musyayanah, yang menjadi penanggung jawab kunjungan wisatawan ini, menyebutkan bahwa kedatangan Coral Geographer ke Bawean bukanlah yang pertama.

“Ini sudah kali kelima kapal pesiar datang ke Pulau Bawean. Namun, setiap kedatangan selalu memberikan pengalaman baru bagi wisatawan dan masyarakat lokal,” ujarnya pada Senin (23/12/2024).

Baca juga:  Haul KH Syaf'i Pongangan Gresik ke 57 dan Kisah Karomah Melipat Bumi

Kapal pesiar tersebut tidak akan bersandar di pelabuhan utama, melainkan berhenti di sekitar Pulau Gili Noko, yang menjadi pusat kegiatan wisatawan.

Para wisatawan nantinya akan diangkut menggunakan perahu nelayan menuju Pelabuhan Apung Pamona sebelum melanjutkan tur darat ke berbagai destinasi unggulan di Pulau Bawean.

“Kami telah mempersiapkan agenda kunjungan dengan matang. Wisatawan akan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menjelajahi destinasi berbeda, seperti Danau Kastoba, Penangkaran Rusa Mombul, Mangrove Hijau Daun, dan trekking sawah,” tambahnya.

Pada siang hari, wisatawan juga akan menikmati acara Welcome Ceremony yang dipusatkan di Pulau Gili Noko.Acara penyambutan ini akan dimeriahkan dengan berbagai atraksi budaya, seperti pencak silat, Tari Japin Mandiling, serta pameran kerajinan tangan dari daun pandan khas Bawean.

Wisatawan juga diberi kesempatan untuk mengeksplorasi keindahan Pulau Gili Noko dengan snorkeling dan aktivitas lainnya sebelum kembali ke kapal.

Baca juga:  Lima Kendaraan Kecelakaan Beruntun di Duduksampeyan Gresik, Pemotor PCX Tewas di TKP

Musyayanah menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam kegiatan ini. Hal ini dimaksudkan agar memberi kesan baik kepada para wisatawan asing.

“Kami ingin kunjungan ini memberikan dampak langsung bagi masyarakat, terutama di wilayah Gili Timur yang dekat dengan Gili Noko. Semua akomodasi dan tenaga pemandu wisata melibatkan masyarakat setempat,” jelasnya.

Dari total kapasitas kapal, diperkirakan sekitar 45 wisatawan akan mengikuti tur di Pulau Bawean. Musyayanah berharap kunjungan ini menjadi momentum untuk semakin memperkenalkan Bawean ke dunia internasional.

Pulau Bawean adalah representasi dari Indonesia sejati. Keramahan masyarakat kami menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing,” katanya bangga.

Ia juga mengimbau agar pemerintah daerah lebih proaktif dalam mempromosikan Pulau Bawean melalui kalender event tahunan.

“Kami tidak ingin hanya masyarakat lokal yang bekerja sendiri. Dukungan dari dinas terkait sangat penting untuk keberlanjutan promosi destinasi ini,” tandasnya.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah

Terpopuler

Rekomendasi Berita

Advertisement

Berita Lainnya