GresikSatu | Pandemi Covid-19 telah banyak merubah sistem pendidikan di Indonesia. Baik sekolah, guru maupun murid, dituntut untuk bisa beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang mengandalkan teknologi.
Kecangihan tekonologi itu diterapkan secara nyata di Madarsah Ibtidaiyah (MI) Desa Lengkong, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Mulai dari, pembelajaran di ruang kelas, tugas siswa hingga aktivitas di dalam sekolah.
Di dalam ruangan kelas misalnya, para guru, kini tidak lagi memakai papan tulis. Guru menyampaikan mata pelajaran melalui TV digital maupun proyektor, yang sudah disiapkan dari rumah.
Sedangkan para siswa, selain tetap dibekali buku mata pelajaran, juga bisa langsung memantau dari layar komputer, yang disediakan di atas meja siswa. Teknisnya, satu komputer bisa digunakan dua siswa.
Baca Juga : Vaksinasi Terpenuhi, Khofifah Pantau PTM 100 Persen di Gresik
Pelajaran yang disampaikan guru ke sisiwa, pun tidak melulu berbentuk materi power point. Terkadang, para guru juga menyiapkan video materi pelajaran yang sudah direkam sebelumnya.
Kapala Sekolah MI Nurul Huda Endi menilai, penerapan pembelajaran digital, dinilai bisa lebih mudah menyerap materi pelajaran. Disamping itu, materi video yang disajikan guru bisa diputar ulang melalui smartphone masing-masing.
“Tidak hanya itu, tugas para siswa tidak lagi menggunakan cara konvensional. Murid mengirimkam tugas melalui google clas room yang sudah disediakan guru,” katanya, Rabu (5/1/2021).
Terkait buku pelajaran, madrasah digital MI Nurul Huda juga menyediakan perpusatakaan digital. Diharapkan buku-buku digital yang tersedia, para murid bisa langsung mengakses materi dengan mudah.
Sekolah yang berdiri tahun 1959 itu, pelan-pelan bakal berevolusi menjadi madsarah digital sepenuhnya. Kedepan, kata Endi, sekolahnya bakal menerbitkan kartu serbaguna. Kartu itu, bisa digunakan mengisi absensi dan belanja di kantin.
Baca Juga : Anggaran APBD 9,6 Miliar, SMPN 34 PPS Gresik Mulai Dibangun
“Kedepan, kalau sistem kartu ini berjalan, para orang tua, tidak lagi memberi uang jajan tunai. Cukup mengisi saldo di minimarket terdekat, kartu bisa dibuat belanja di kantin,” bebernya.
Endi menambahkan, madsarah digital yang dipimpinnya terpantau langsung di layar CCTV. Dari kemera pemantau itu, semua aktivias di ruang belajar maupun lainnya bisa diawasi. Pun saat Endi tidak berada di ruangannya.
“Bisa langsung terpantau melalui handpone. Kadang saat saya tugas luar saya awasi lewat layar telepon saja,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Gresik Markus mengatakan, program digitalisasi madrasah adalah program prioritas. Semua madrsarah diharapkan bisa mentrasformasikan diri dalam program digital.
“MI Nurul Huda tempatnya terpencil tapi mampu merealisasikan madrasah digital. Ini bisa jadi percontohan untuk madrasah lain,” tukasnya. **