GresikSatu | Layanan transportasi umum bus Transjatim koridor III yang melayani rute Mojokerto-Gresik kian diminati masyarakat.
Namun, kebutuhan akan akses yang lebih mudah membuat warga Kecamatan Cerme berharap adanya penambahan halte di wilayah tersebut.
Warga Cerme Lor, khususnya, menghadapi tantangan karena harus menempuh jarak cukup jauh untuk mencapai halte terdekat.
Pilihan yang tersedia saat ini adalah menuju halte Transjatim di Morowudi, yang berjarak 3,3 kilometer, atau ke Terminal Bunder yang jaraknya lebih jauh, yakni 8,2 kilometer.
Padahal, Cerme Lor adalah wilayah padat penduduk. Mayoritas warganya bekerja di Gresik kota, Manyar, bahkan Surabaya.
Mereka berharap penambahan halte dapat mempermudah mobilitas sehari-hari. Warga juga telah meminta bantuan melalui Asosiasi Kepala Desa (AKD) kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik untuk mengusulkan penambahan halte kepada Dishub Provinsi Jawa Timur, meski hingga kini belum ada realisasi.
Salah satu warga Cerme Lor, Faisal Ridho Abdillah (30) mengatakan lokasi halte yang saat ini dinilai kurang strategis.
“Halte terakhir masih di Jalan Raya Morowudi. Kejauhan juga kalau orang Cerme harus ke Terminal Bunder,” ucapnya, Rabu (15/1/2025).
Faisal, yang bekerja di Kecamatan Kebomas, menegaskan bahwa Transjatim seharusnya lebih menjangkau wilayah padat penduduk agar manfaatnya lebih optimal.
Pendapat serupa disampaikan Lazimat, warga salah satu perumahan di Dungus. Ia menilai opsi yang tersedia saat ini belum cukup memadai.
“Jauh, Mas. Harapannya ada halte yang lebih dekat, terutama di wilayah padat penduduk. Bagaimana warga Cerme kalau mau naik koridor Gresik-Balongpanggang atau ke Surabaya?” ungkapnya.