GresikSatu | Thrifting adalah model bisnis yang menjual bahan bekas dengan kualitas masih bagus. Fenomena bisnis thrifting juga menjamur di Kabupaten Gresik. Bisnis thrifting sukses menyulap baju bekas jadi cuan.
Fenomena tersebut semakin eksis akibat perbandingan harga yang signifikan. Terutama barang dengan brand terkenal. Maraknya peminat serta harga yang tidak begitu mengocek kantong menjadi latar belakang maraknya thrifting di Indonesia.
Peluang bisnis thrifting berkembang pesat di era digital. Para pelaku bisnis biasanya memulai menjual produk melalui toko online, E commerce. Juga sosial media seperti Instagram, Facebook, Whatsapp, atau Tiktok.
Bisnis thrifting sangat digandurungi, semakin maraknya gaya fashion. Tampilan outfit menarik idol korea terkemuka tentunya menggaet lebih banyak orang menggandrungi jenis pakaian korean style, coat, dan jeans.
Salah satu pebisnis thrift Arista (28) menceritakan pengalamannya selama menjadi bisnis pakaian bekas. Warga GSP Desa Suci, Kecamatan Manyar Gresik ini, sudah melakoni bisnis ini selama 3 tahun berjalan.
“Saya belum merasa expert dalam bidang ini. Awal mula bisnis secara ketidaksengajaan. Terus ada jalan prospek peluang usaha, akhirnnya melangkahkan kaki di bisnis thrift,” katanya, Jum’at (4/11/2022).
Selama menjalani bisnis baju bekas, Yani mengaku bisa untung banyak. Dari hasil buka lapak dalam sekali event, ia mampu mengantongi 3 juta dalam kurun waktu 2 hari. Sedangkan dalam kegiatan Car Free Day (CFD) meraih 1 juta.
Hal ini membuat dirinya lebih konsen dalam bisnis ini, karena bisa menghasilkan cuan yang lebih besar. Ia juga memperbesar penjualan dan memiliki kiat sukses bisnis thrifting miliknya.
“Ada beberapa langkah untuk sukses mendapatkan penghasilan tambahan dari bisnis thrifting, Keaslian Produk, lalu Kualitas Produk, selanjutnya Likuiditas, kemudian Struggle dan Supplier,” terangnya.
Likuiditas atau kelancaran barang menjadi hal prioritas bahkan penentu bisnis thrifting. Modal yang macet diakibatkan penumpukan barang akan menghamburkan tenaga, waktu, dan kerugian modal. Bisnis bisa dikatakan sehat apabila sudah memenuhi rumus likuid. (ovi/aam)