GresikSatu | Sebagian dari Peserta Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP di Gresik, ada yang mendaftarkan anaknya ke jalur tahfid Al-Qur’an. Tak terkecuali Aisyatul Habibah. Siswa asal Jalan Veteran, Kelurahan Singosari, Kecamatan Kebomas, Gresik ini mendaftarkan diri melalui jalur tahfidz.
Di usianya yang masih cukup belia 12 tahun, putri dari pasangan suami istri Wahyu Sejati (52) dan Isti Handayani (45) ini, sudah hafal 22 juz Al- Qur’an. Juz 1 sampai 21, dan juz 30. Dibalik prestasi hafalannya, tidak lepas peran didikan yang tegas dari orang tuanya khusunya ibu.
Isti Handayi ibu Aisyah mengatakan, sejak kecil anak keduanya ini sudah mahir membaca Al-Qur’an. Tepatnya saat duduk di kelas TK B sudah dimasukkan ke TPQ sekitar rumah. Dari sana, Aisyah bilang kepada ibunya untuk ingin memfokuskan tahfidz Al-Qur’an.
“Setelah masuk kelas 1 SD atau usia 7 tahun, anak saya didaftarkan ke TPQ Masjid Jami’ Gresik. Disana anak saya mulai menghafal Al-Qur’an. Alhamdulillah, satu tahun anak saya sudah hafal 5 juz,” ucapnya di rumahnya, Minggu (11/6/2023).
Capaian hafalan itu, lanjut dia lebih dari target TPQ yang mengharuskan hafal lima Juz selama tiga tahun. Namun, di tahun-tahun berikutnya anak keduanya hanya mengurangi jumlah hafalan. Rata-rata 3 juz setiap tahunnya. Sebab, juga ada kewajiban sekolah.
“Jadi harus seimbang antara kewajiban ujian di sekolah dan hafalan Al-Qur’an,” ujarnya.
Dalam mendidik, ibu dua anak itu menyebutnya, satu hari lalaran (mengulang dan mengingat hafalan) dua juz. Satu juz binnador (melihat) dan 1 juz bil ghaib (tidak melihat mushaf Al-Qur’an.
“Kalau ditanya bagaimana hafalan Al – Qur’annya, Aisyah menjawab tenang bu,” imbuhnya.
Diakuinya, putri keduanya ini sempat mengalami masa-masa down atau malas. Namun, pihaknya terus memberikan motivasi dan mengajar anak tentang tanggung jawab atas hafalan. Lantaran hal yang paling sulit dalam hafal ayat suci Umat Islam ini, menjaga hafalan.
“Sempat mengalami susah hafalan saat sampai Juz 9. Agak lama hafalannya,” ujar Aisyah.
Setelah mendaftar lewat jalur tahfidz, rencananya siswa lulusan UPT SDN 19 Gresik ini, ingin masuk sekolah UPT SMPN 1 Gresik. Disana dirinya akan meneruskan hafalannya hingga khatam. Kebetulan juga di sekolah tersebut juga ada program dan kelas khusus tahfidz.
“Nanti tanggal 15 Juni 2023 akan uji petik atau tes tahfidz. Semoga lulus,” harap Aisyah diamini kedua orang tuanya dan kakaknya Azizatul Munawwaroh.
Sekedar informasi, sistem seleksi jalur prestasi hafal Al-Qur’an oleh Dispendik minimal 3 juz. Sementara ini, sudah ada 51 siswa yang sudah mendaftarkan diri melalui jalur ini. (faiz/aam)
