KKN BBK 5 UNAIR Ciptakan Taman Mini Hidroponik Berbasis Daur Ulang di Bungah Gresik

GresikSatu | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari kelompok Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Universitas Airlangga (UNAIR) menciptakan inovasi taman mini hidroponik berbasis daur ulang di Desa Bungah, Kabupaten Gresik.

Program ini bertujuan memanfaatkan limbah botol plastik sebagai media tanam sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penghijauan di lahan terbatas.

Ketua KKN BBK 5, Facri, menyebutkan bahwa program ini menjadi salah satu agenda unggulan dalam bidang lingkungan.

Program ini kata Facri dilatarbelakangi dengan banyaknya limbah botol plastik di lingkungan sekitar. Ia pun bersama tim nya berinisiatif untuk mengubah sampah tersebut menjadi media tanam hidroponik.

“Metode ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat memberikan manfaat bagi warga dengan hasil panen sayuran sehat,” jelas Facri, Kamis (30/1/2025).

Baca juga:  Sejarah Desa Bungah, Perjalanan Murid Sunan Giri Mbah Kyai Gede

Proses pembuatan taman mini ini dimulai dengan penyemaian benih sayuran menggunakan media rockwool. Setelah berkecambah selama seminggu, benih dipindahkan ke botol plastik bekas yang telah dipotong menjadi dua bagian.

“Bagian tutup botol dilengkapi kain flanel sebagai penyerap nutrisi, sementara bagian bawah botol diisi dengan larutan nutrisi pertumbuhan,” bebernya.

Tim KKN BBK 5 kemudian memindahkan tanaman ke area balai desa untuk disusun menjadi taman mini. Proses perawatan dilakukan secara berkala, termasuk penggantian larutan nutrisi setiap minggu.

“Kami juga menanam berbagai jenis tanaman obat keluarga (toga) seperti tomat, cabai, kangkung, kemangi, lidah buaya, dan daun salam. Selain itu, ada juga tanaman hias seperti lidah mertua, asoka, dan cocor bebek untuk mempercantik taman,” tambah Facri.

Baca juga:  Ini Peran Tersangka Kerusuhan Suporter Ultras Gresik, Satu Tersangka Sebagai Aktor Intelektual 

Untuk memastikan keberlanjutan taman mini ini, tim KKN BBK 5 UNAIR menjalin kerja sama dengan pemerintah desa serta kelompok pemuda setempat.

Harapannya, taman mini hidroponik ini dapat terus dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat setelah masa KKN berakhir.

“Dengan adanya taman ini, diharapkan Desa Bungah tidak hanya memiliki lingkungan yang lebih hijau, tetapi juga sumber pangan sehat yang mudah diakses oleh warga,” tuturnya.

Program ini juga diharapkan mampu menjadi percontohan bagi desa-desa lain dalam mengatasi masalah limbah plastik sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan lahan terbatas untuk penghijauan dan ketahanan pangan.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler