Kota Senja Nusa: Pelajar Menakwil Sejarah

Jasmerah atau kepanjangan dari jangan sekali-kali meninggalkan sejarah sering kita dengar agar selalu belajar pada peristiwa masa lalu. Belajar sejarah begitu penting karena kita dapat memperlebar wawasan dan mengambil nilai-nilai peristiwa masa lalu sebagai inspirasi. Selain itu, peristiwa masa lalu dapat kita kaji untuk memahami perkembangan dinamika kehidupan manusia.

Sayangnya sejarah dianggap oleh beberapa di antara kita sebagai pelajaran yang membosankan. Barangkali ada anggapan bahwa belajar sejarah hanya menghapal peristiwa masa lalu, nama tokoh, atau angka tahun. Padahal tidak benar. Belajar sejarah bisa sangat menyenangkan seperti apa yang dilakukan oleh Kota Senja Nusa (Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik).

Kegiatan Kota Senja Nusa memahami artefak
Sumber: Kota Senja Nusa (2018-2019)

Belajar Sejarah

Kita bergirang hati mengetahui Kota Senja Nusa yang begitu menyukai sejarah. Mereka seolah ingin mengetahui bagaimana para pendahulu beserta kejadian-kejadiannya. Selain lewat buku-buku, mereka belajar sejarah melalui diskusi bersama sejarawan. Tidak jarang mereka melakukan observasi ke beberapa situs sejarah.

Pada tahun 2018 dan 2019, Kota Senja Nusa mengunjungi beberapa candi dan museum yang ada di Trowulan, Mojokerto. Sepasang mata mereka takjub mengamati Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, dan beberapa candi lainnya. Sepasang telinga mereka mendengar secara mendalam bagaimana paparan pemandu. Di museum, mereka mengenal beberapa artefak yang ditemukan arkeolog. Pengalaman yang bersentuhan dengan sejarah menjadi berharga.

Baca juga:  Surat Cinta dari Dkviserion
Kegiatan Kota Senja Nusa berkunjung ke Trowulan, Mojokerto
Sumber: Kota Senja Nusa (2018-2019)

Rio Willy Bagus Reinaldy selaku pembina mengungkapkan Kota Senja Nusa sejak berdiri tahun 2017 telah menjadi salah satu ekstrakulikuler di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik yang mewadahi minat pelajar pada sejarah dan budaya. Dirinya berharap jiwa muda yang menyukai sejarah dapat lebih menghargai dan merawat peninggalan masa lalu.

Sebagai ekstrakulikuler berkarakter budaya, Kota Senja Nusa sering mengikuti beberapa kegiatan di Gresik, seperti partisipasi kirab budaya bertema “Kopyahnesia”; mendatangi peluncuran “Museum Virtual Masmundari”; hingga mendatangi undangan Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Gresik. Beberapa kegiatan tersebut dijadikan Kota Senja Nusa sebagai ajang belajar untuk memperdalam bagian-bagian sejarah Gresik.

Dalam hal pencapaian akademis, Kota Senja Nusa memiliki prestasi yang membanggakan kita. Beberapa anggota Kota Senja Nusa pernah lolos tahap regional (Jatim-Jateng-Jogja) pada kegiatan Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) penyelenggara Kemendikbud tahun 2019; lolos mewakili Jawa Timur pada kegiatan “Indonesia Student Youth Forum” di Jakarta tahun 2019; dan lolos tahap final 12 besar pada lomba karya ilmiah sejarah nasional, “History Competition”, penyelenggara Universitas Negeri Surabaya tahun 2020.

Baca juga:  Cak Arsad, Maskot PWI Gresik 2022
Kota Senja Nusa observasi ke Sumur Gemuling Gresik
Sumber: Kota Senja Nusa (2021)

Sejak tahun 2021, Kota Senja Nusa melakukan penelitian yang membahas tentang asal-usul atau mitos seputar telaga, sumur, serta beberapa sumber air di Gresik. Mereka pun menggali pengetahuan informan dan menganalisis artefak. Rencananya penelitian tersebut selesai tahun 2022 dan menjadi sebuah karya penulisan berjudul “Sumber Banyu”. Memang Gresik sejak dulu lebih dikenal dengan telaganya.

Kita senang mengetahui para penyuka sejarah menghasilkan karya sejarah. Kita semakin senang jika Gresik lebih banyak melahirkan para penyuka sejarah yang mengekalkan dan mengamalkan kebaikan para pendahulu demi generasi masa depan.**

 

Catatan: Kolom Sastra GresikSatu diasuh oleh penyair dan penikmat seni rupa Aji Saiful Ramadhan yang tinggal di Gresik.

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img