GresikSatu | Warga Desa Mojotengah, Kecamatan Menganti, Gresik, menggelar kirab budaya yang unik dan penuh kreativitas pada Rabu (30/10/2024).
Acara ini memadukan pakaian dari bahan daur ulang sampah plastik dengan hasil bumi, seperti sayuran dan buah-buahan. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk mempererat kerukunan warga.
Acara kirab budaya ini diprakarsai oleh warga Dusun Ngemplak Wonoayu Ceper, RT 08/RW 03. Mereka mengubah barang bekas seperti plastik dan styrofoam menjadi kostum yang menarik.
Kostum tersebut kemudian dihiasi dengan hasil bumi, seperti 80 kilogram buah salak pondoh, 100 kilogram jagung manis, dan 90 kilogram terong.
Persiapan kegiatan ini memakan waktu 35 hari, dengan biaya mencapai 40 juta rupiah yang sepenuhnya dibiayai secara swadaya oleh masyarakat.
Munir (39), salah satu warga yang terlibat dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa kirab budaya ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas panen yang melimpah.
“Sedekah bumi ini bertujuan agar warga tetap rukun dan berterima kasih atas hasil bumi kita,” ujarnya.
Riverra Aurellia, salah satu peserta yang mengenakan kostum daur ulang, mengaku sangat senang bisa berpartisipasi.
“Kostum yang saya pakai terbuat dari styrofoam dan sampah plastik olahan. Kami ingin menunjukkan bahwa bahan bekas bisa diubah menjadi sesuatu yang lebih bernilai,” ujarnya.
Riverra juga berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat dan generasi muda untuk lebih peduli lingkungan.
“Ini bukan hanya soal kreativitas, tapi juga kesempatan untuk mengurangi sampah di lingkungan kita,” tambahnya.
Kirab budaya di Mojotengah ini tak hanya menjadi ajang untuk melestarikan tradisi, tetapi juga memberikan pesan kuat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Acara ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam menciptakan kegiatan serupa, yang menggabungkan pelestarian budaya dan inovasi lingkungan.