GresikSatu | Peristiwa tragis kembali menimpa petani di Kecamatan Benjeng, Gresik. Pandri (69), warga Desa Punduttrate, ditemukan tewas akibat kesetrum listrik jebakan tikus di sawahnya pada Sabtu (4/1/2025).
Kapolsek Benjeng, AKP Alimin Tunggal, mengungkapkan kejadian ini bermula sekitar pukul 15.35 WIB. Nurhadi, seorang petani yang melintas di sekitar lokasi kejadian, melihat Pandri dalam posisi terlentang di area sawah.
“Saksi segera memanggil warga sekitar untuk mengevakuasi korban,” jelas Alimin.
Saat ditemukan, korban masih dalam kondisi hidup dan segera dilarikan ke mantri kesehatan setempat.
Namun, karena kondisinya terus melemah, mantri menyarankan agar korban dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik.
Namun, pihak keluarga memilih membawanya ke klinik di Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng. Sayangnya, korban dinyatakan meninggal dunia sekitar 10 menit kemudian.
“Korban mengalami luka bakar pada jari telunjuk tangan kanan akibat tersetrum. Pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas dan membuat surat pernyataan,” tambahnya.
Barang bukti berupa tang dan kabel listrik yang digunakan sebagai jebakan tikus telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Kasus Serupa di Benjeng
Peristiwa ini menambah deretan kasus serupa di wilayah Kecamatan Benjeng. Pada Selasa (31/12/2024), Kemin (78), seorang petani asal Desa Kedungsekar, juga meninggal dunia akibat kesetrum jebakan listrik tikus saat memperbaiki instalasi kabel di sawahnya.
Insiden ini menunjukkan bahwa penggunaan jebakan listrik untuk mengatasi serangan tikus di sawah sangat berbahaya, bahkan mematikan.
Meski efektif dalam mengendalikan hama, metode ini kerap membawa risiko fatal, terutama jika terjadi kerusakan pada instalasi atau alat jebakan.