GresikSatu | Di antara deretan warung makan di Gresik, ada satu tempat yang tak pernah sepi, bahkan di tengah malam sekalipun.
Warung Rawon Tulang H Nawi, yang kini menempati lokasi baru di Jalan Gubernur Suryo No. 14—tepat di depan terminal angkot—telah menjadi jujugan pecinta kuliner khas Jawa Timur, khususnya rawon tulang.
Bukan sekadar tempat makan biasa, warung ini telah menyajikan kelezatan rawon selama lebih dari dua dekade.
Dikelola oleh Inayah (40), perempuan asal Lamongan, racikan rawon tulang khasnya terbukti mampu bertahan di tengah gempuran tren kuliner kekinian.
“Alhamdulillah, sejak pindah tempat warung ini makin rame. Kadang pelanggan nggak berhenti datang,” ujar Inayah, Selasa (15/4/2025), sembari melayani pembeli yang silih berganti datang.
Sebelumnya, warung ini hanya berupa lapak kecil di belakang Pasar Baru. Meski lokasinya terbilang sempit dan kurang strategis, pelanggan tetap setia.
Kini, dengan tempat yang lebih luas dan bersih, suasananya menjadi lebih nyaman dan mampu menampung lebih banyak pengunjung.
Warung Rawon Tulang H Nawi buka 24 jam penuh. Tak hanya warga lokal, pelanggan datang dari berbagai kota. Bahkan, beberapa memilih mampir ke sini sebelum melanjutkan perjalanan mereka.
Menu andalannya tentu saja Rawon Tulang. Dalam sehari, Inayah bisa menghabiskan sekitar 30 kilogram daging sapi dan seekor sapi khusus untuk babat.
Potongan tulangnya besar, dengan daging empuk yang mudah lepas dan bumbu yang meresap sampai ke serat.
“Ada berbagai menu, tapi yang paling dicari ya Rawon Tulang. Favorit semua orang,” jelasnya.
Harga seporsinya Rp 30 ribu, cukup terjangkau untuk cita rasa yang ditawarkan. Bagi yang ingin varian lain, tersedia Rawon Iga seharga Rp 35 ribu, Rawon Daging Rp 25 ribu, serta menu khas lainnya seperti Krengsengan, Asem Balungan, Kare Ayam, dan Babat, yang rata-rata dibanderol Rp 15 ribu.
Untuk minuman, warung ini menyediakan pilihan sederhana namun menyegarkan seperti es teh, es jeruk, temulawak, kopi, susu, hingga minuman sachet. Semua bisa dinikmati dengan harga mulai Rp 5.000 hingga Rp 7.000 saja.
Salah satu pelanggan setia, Imam Munawwar, mengaku selalu ketagihan setiap kali makan di tempat ini. Ia menyebut kuah rawon yang tidak terlalu kental, namun pekat dengan rempah, menjadi daya tarik utama.
“Rawonnya mantap, kuahnya itu lho, nampol banget! Dagingnya juga nggak alot, bumbunya meresap,” tuturnya dengan antusias.
Rawon Tulang H Nawi tak sekadar menawarkan makanan, tapi juga pengalaman kuliner yang autentik dan penuh kehangatan. Maka tak heran jika warung ini selalu ramai, bahkan ketika malam telah larut.