GresikSatu | Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menggelar seminar bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Selasa (13/9/2022). Dalam Kesempatan tersebut, mahasiswa didorong ikut berkontribusi dalam industri hulu migas.
Diketahui, dalam seminar migas di UMG itu mendatangkan empat narasumber yang ahli dalam bidangnya. Para narasumber menyampaikan bagaimana industri migas berjalan dan menjadi bagian dari upaya menciptakan ketahanan energi nasional yang menyokong pembangunan.
Salah satu narasumber seminar, Dimas A.R. Pear (Spesialis Dukungan Bisnins SKK Migas) banyak memaparkan peran kegiatan hulu migas dalam pemenuhan kebutuhan energi Indonesia. Menurutnya, pandangan soal industri hulu migas kepada civitas akademika harus diperkenalkan, agar banyak yang memahami.
“Kendati bahan bakar minyak (BBM) merupakan produk olahan yang bersumber dari minyak mentah hasil dari industri hulu migas ini dinikmati masyarakat, namun jarang sekali atau tak banyak yang memahami lika-liku industri hulu migas ini,” katanya.
Selain itu, Dimas juga menyampaikan tentang event terbesar SKK Migas yaitu Oil and Gas Convention and Exibition (IOGCE). IOGCE adalah kegiatan konvensi berskala internasional yang diselenggarakan oleh SKK Migas. Kegiatan ini didukung kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan para pemangku kepentingan yang rencananya akan diselenhggarakan pada November 2022.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]
Narasumber kedua, Adhi Kurniawan dari KKKS SIPL menjelaskan tentang upaya peningkatan produksi yang dilakukan Saka dari sumur yang sudah ada, serta upaya eksplorasi dari sumur baru agar produksi meningkat.
“Berbagai usaha dan strategi ini dilakukan SIPL sejalan dengan peran industri hulu migas untuk menjaga ketahanan energi nasional, dimana hal tersebut penting dalam menghadapi masa transisi yang sedang berjalan,” jelasnya.
Selanjutnya, Eko Wagianto – Office Environment PHE WMO menjelaskan, secara geografis, cakupan wilayah Regional 4 tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua yamg terdiri dari aset lepas pantai (offshore) dan daratan (onshore).
“Selain itu terdapat satu aset downstream yaitu Donggi Senora LNG,” tuturnya.
Narasumber terakhir Field Manager PHE TEJ Cahyo Tri Mulyanto, berharap kepada mahasiswa untuk dapat berkontribusi dalam industri hulu migas. Lebih-lebih bisa membantu perusahaan dalam memajukan negara.
“Semua jurusan, berbagai keilmuan, dapat berkontribusi di industri hulu migas, saya berharap kalian yang dari akuntansi, kesehatan, ekonomi dapat sama-sama memajukan Indonesia,” katanya saat memberikan paparan.
Sementara itu, turut hadir dalam acara tersebut, Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik, Dr. Eko Budi Leksono S.T., M.T., SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa), KKKS, Pertamina Hulu Energi – West Madura Offshore (PHE WMO), KKKS Petronas, KKKS Pertamina Hulu Energi – Tuban East Java (PHE TEJ) dan KKKS Saka Indonesia Pangkah Ltd. (SIPL). (aam)