Mahasiswa Unesa Pamerkan Lukisan Bertema Travesti

GresikSatu | Sebanyak 120 lukisan dipamerkan di Galeri Seni Gedung T3, Kampus Unesa, Lidah Wetan, Surabaya, Selasa (14/6/2022). Ratusan lukisan itu merupakan karya mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Ada sekitar 25 mahasiswa yang berkontribusi dalam pemeran tersebut.

Dalam gelaran Pameran Seni Rupa Unesa (PARSESA), para seniman mahasiswa mengagkat tema Travesti. Yang merupakan sinonim dari kata parodi, sindiran atau ejekan. Acara ini digelar selama empat hari berturut-tururt. Yakni, dimulai pada Senin (13/6/2022) hingga Kamis (16/6/2022) mendatang.

Ketua Pelaskana Parsesa mengatakan, pengambilan tema tidak lain karena ingin mempresentasikan Travesti, yang merupakan sinonim dari kata parodi, sindiran atau ejekan. Sesuai dengan tema, parodi dan sindiran dapat digambarkan dalam banyak hal. Seperti tergambarkan dalam lukisan.

Baca juga:  4 Jenis Pakaian Ini Dilarang Masuk Mesin Cuci

Dijelaskan, hari pertama pameran, acaranya pecah kendi yang berisi cat 3 warna dasar. Antara lain, warna dasar merah, kuning, dan biru. Warna-warna tersebut sebagai simbol ketika ide sudah dikepala maka dikeluarkan, dan direalisasikan.

“Hari kedua ada sesi Bedah Karya yang diisi oleh Dimas Kaye dan kawan-kawan. Kegiatannya cukup seru karena membedah karya seniman paling menonjol di angkatan tersebut yakni Revan dan Jefry,” paparnya.

Baca Juga : Rayakan Bulan Menggambar, Pelukis Cilik Sanggar Daun Gelar Pameran Lukisan Hitam Putih

Kemudian hari ketiga, berisi acara talk show dengan seniman atau kurator seni. Kegiatan ini dipandu langsung bersama Ayos Purwoaji dan You Winda Dona. Acara ini juga akan disiarkan di kanal yotube dan Instagram Parsesa agar yang tak bisa hadir bisa menikamati sesi diskusi.

Baca juga:  Pameran Lukisan Sisir Pesisir, Sentil Identitas Kota Gresik yang Tertinggal

“Hari keempat akan ada upacara penutupan dan diiringi Live Music Band bersama Cema, Mighfar Suganda, Tbe Goofie Goober dan Mote Sound System,” jelasnya.

Kegiatan ini dihadiri banyak pengunjung dari berbagai penjuru daerah. Seperti Madura, Malang, Bali, Yogyakarta bahkan Jakarta. Hal ini dinilai positif, karena mereka banyak menganggumi karya-karya dari mahasiswa Unesa. (aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img