GresikSatu | Bagi para pecinta seni miniatur di Kabupaten Gresik kurang lengkap, jika belum melihat karya pengrajin daur ulang koran bekas, milik Ahmad Amaluddin. Pria yang berdomisili di Perumahan Bukit Randuagung Indah, Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Gresik ini memiliki banyak karya hasil daur ulang kertas koran.
Bahkan karyanya sempat dibeli oleh warga asing Australia saat dirinya mengikuti pameran (Jakarta Convention Center) di Jakarta.
Diusianya yang ke 62 ini tak membuat dia lelah berkarya dan bekerja produktif. Pasca pensiun dari salah satu perusahan. Bapak tiga kepala ini mulai melakukan hal baru agar tidak menganggur. Mencari hal baru yang jarang ada pesaingnya. Tepat tahun 2016 Amaluddin memulai pekerjaan mendaur ulang koran bekas menjadi miniatur.
Mulai dari bangunan cagar budaya, masjid, kapal Pinisi, mobil, sepeda motor, dan banyak lainnya. Semuanya terbuat dari koran bekas. Bahkan juga ada yang dihiasi cat warna untuk memperindah miniatur. Dengan dibantu istrinya Erma Suryani, Amaluddin mengatakan hasil semua karyanya diberi nama produk “Nizar Craft” nama anaknya.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”cat” orderby=”date”]
Cara pembuatannya pun terbilang mudah hanya butuh keuletan dan kejelian. Dari 1 lembar koran, dipotong menjadi 16 bagian ukuran 8 cm. Lalu digiling memakai setrika kayu hingga berbentuk bulat, lalu diberi lem hingga gilingan koran meresap lem yang sudah ditempel.
“Kalau ukuran kecil nanti koran dipotong lebih kecil lagi dari 16 bagian tersebut,” ucapnya, saat ditemui Gresiksatu.com di rumahnya, Kamis (23/6/2022).
Untuk membuat satu miniatur, jelas Amaluddin membutuhkan waktu satu hari paling cepat. Hingga sampai 15 hari. Tergantung dari miniatur yang dibuat. Besar kecil, serta desain yang akan dibuat miniatur.
Hasil karya miniatur daur ulang koran bekas banyak diburu para pembeli. Tidak tanggung-tanggung, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani juga membeli miniatur Masjid Madinah dari hasil koran bekas.
“Sementara hanya mengikuti pameran di event, kemarin saat ada Menteri BUMN Erick Thohir ke Gresik karya saya perahu Pinisi dibeli Rp 5 juta,” jelasnya.
Kendati hanya pameran, pembeli hasil produknya juga banyak dari luar daerah. Jakarta, Bandung, dan Semarang. Ia mematok harga produk miniaturnya mulai Rp 100 Ribu sampai Rp 7 juta.
“Selain koran bekas, juga ada kreasi plastik bekas juga yang kami buat,” beber pengrajin daur ulang (faiz/aam)