Scroll untuk baca artikel
Advertisment 325x300

Masih Trauma, Ketua DPRD Gresik Antarkan Orang Tua Balita Korban Kecelakaan ke Psikolog

GresikSatu | Trauma mendalam masih menyelimuti Moh Afandi (29) dan istrinya setelah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak pertama mereka.

Untuk membantu proses pemulihan, mereka mendapatkan pendampingan psikologis yang difasilitasi oleh Dinas KBPPPA Kabupaten Gresik dengan dukungan Ketua DPRD Gresik, M. Syahrul Munir.

Disana orang tua korban, bersama adik korban menerima pendampingan psikologis dari psikolog Dinas KBPPA.

Hal ini dimaksudkan agar mental kedua orang tua itu pulih lagi, pasca meninggalnya buah hati, karena kecelakaan tragis.

Kepala Dinas KBPPA, dr Titik Ernawati, menyambut kedatangan mereka dan langsung mengarahkan pasangan tersebut untuk berkonsultasi dengan psikolog Dinas KBPPA, Asti Candrasasi CP.

“Kami menyampaikan rasa belasungkawa kepada orang tua MA. Kami memiliki beberapa psikolog yang biasa mendampingi korban kekerasan, namun kami juga siap memberikan pendampingan psikoterapi untuk mereka yang membutuhkan,” ucapnya, Kamis (2/1/2025).

Ketua DPRD Gresik, M Syahrul Munir, berharap orang tua korban dan adiknya segera pulih dari trauma psikologis yang diakibatkan oleh kejadian tragis tersebut.

Baca juga:  Diserempet Truk, Pemotor CBR 150 Tewas di Duduksampeyan Gresik

“Saya bertemu mereka kemarin, dan mereka masih sangat trauma. Karena itu, saya mengantar mereka ke Dinas KBPPA agar bisa mendapatkan pendampingan psikologis,” tuturnya.

Psikolog Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), Asti Candrasasi, menjelaskan bahwa sesi pendampingan pertama berlangsung sekitar dua jam. Selama sesi tersebut, ia mendengarkan cerita orang tua MA tentang rasa penyesalan dan kehilangan yang mendalam akibat kecelakaan tersebut.

“Pada sesi awal, ayah korban menceritakan kronologi kecelakaan yang terjadi, yang menyebabkan perasaan penyesalan dan kehilangan yang sangat mendalam,” ujarnya.

Asti menjelaskan, bahwa kondisi psikologis seperti ini membutuhkan pendampingan berkelanjutan untuk mencegah gangguan psikologis yang lebih serius, seperti depresi.

Kelekatan emosional antara ayah dan anak sangat erat, sehingga perasaan marah dan trauma akibat kecelakaan masih terus menghantui mereka.

“Orang tua MA, terutama sang ayah, merasa sangat marah dan trauma. Bahkan, adik korban yang melihat truk sering menutup mata,” jelasnya.

Asti juga menyatakan bahwa sesi pendampingan psikoterapi lanjutan akan dijadwalkan untuk orang tua MA setelah pertemuan pertama.

Baca juga:  Sidak Ternak Menjelang Hari Raya Kurban, Pemkab Gresik Pastikan Semua Hewan Aman

“Sesi lanjutan akan kami jadwalkan untuk orang tua MA,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan yang menimpa MA terjadi pada Rabu, 11 Desember 2024, sekitar pukul 21.00 WIB di Jalan Raya Veteran, Kelurahan Singosari, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

Korban meninggal dunia setelah sepeda motor yang ditumpangi oleh ayahnya tertabrak truk.

Keterangan dari Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Aswoko, menyebutkan bahwa kecelakaan bermula saat truk tronton Isuzu berbelok ke kiri di Jalan Raya Veteran dan menabrak sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi S 2377 IO yang sedang berhenti di sisi jalan.

Sepeda motor tersebut dikendarai oleh Much Afandi dan membawa MA. Akibat benturan keras, MA mengalami luka parah di kepala dan meninggal dunia di tempat kejadian. Jenazah korban dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik.

“Diduga kecelakaan terjadi karena pengemudi truk tidak memperhatikan kendaraan lain saat berbelok,” ujar Ipda Achmad Andri Aswoko.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img