GresikSatu | Maulana Zainal Abidin Ali Sumodiro Azmatkhan atau yang terkenal dengan sebutan Sunan Dalem merupakan salah satu wali penyebar agama Islam dari Gresik Jawa Timur. Ia merupakan penerus kesultanan Giri Kedaton yang kedua sepeninggal Sunan Giri tahun 1506.
Putra dari pernikahan Sunan Giri bersama Dewi Murthosiah tersebut meneruskan perjuangan ayahnya menyebarkan ajaran islam di Pulau Jawa. Salah satu jejak peninggalan Sunan Dalem yang masih ada hingga kini yaitu Masjid Sunan Dalem.
Budayawan sekaligus Penulis Buku Gresik Punya Sejarah, Eko Jarwanto menceritakan masjid tersebut dibangun Sunan Dalem tahun 1539 M di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
“Dalam naskah Babad Gresik disebutkan kata Jalma Mara Karya Masjid (1461 Saka) jika dikonversi menjadi 1539 M = 945/946 H. Lalu, siapakah yang dimaksud Jalma yang Mara = yakni Sunan Dalem (Sunan Giri II),” ungkapnya, Selasa (8/8/2023).
Sedangkan yang dimaksud Karya Masjid yakni pembangunan sebuah masjid sebagai tanda ucapan terimakasih kepada masyarakat Desa Gumeno, karena telah menyelamatkan Sunan Dalem dari kejaran prajurit Sengguruh di peristiwa sebelumnya.
“Masyarakat Gumeno saat itu melindungi Kanjeng Sunan dan kerabatnya dalam masa-masa pengungsian dari peristiwa serangan Adipati Sengguruh empat tahun sebelumnya yakni tahun 1457 Saka/1535 M,” terangnya.
Eko menjelaskan dalam naskah lama, masjid yang dibangun tesebut tampak megah dengan keterangan berbentuk Tunda Tiga. Tunda Tiga artinya bersusun tiga atau susun telu merujuk pada atap masjid itu sendiri.
Sketsa kuno masjid yang berhasil ditemukan tersebut memperlihatkan bahwa masjid ini menghadap ke timur dengan tiga pintu berbentuk gapura paduraksa dan adanya sebuah kolam besar di bagian depan masjid.
“Masjid beratap tumpang bersusun tiga dengan ujungnya terdapat mahkota,” terangnya.
Budayawan Gresik, Kris Adji AW menambahkan beberapa peninggalan Sunan Dalem yang sampai saat ini masih ada di Masjid tersebut. Yaitu : menara masjid yang konon berasal dari tanah liat asli, kemudian Mimbar hadiah dari Sunan Prapen.
“Ada pula tongkat untuk khatib yang didalamnya berisi tombak, dua buah rekan (tempat untuk membaca Alquran), dua buah tangga bambu, serta kolam di sebelah timur masjid,” ungkapnya. (ovi/aam)