Membangun Kolaborasi, PT Cargill Gresik Gelar Acara Bersama Insan Pers

GresikSatu | PT Cargill Indonesia – Cocoa and Chocolate menggelar acara istimewa bagi insan pers di Gresik, bertujuan membangun kolaborasi yang lebih erat antara perusahaan dan media.

Acara ini diadakan di Hotel Horison Gresik dan menampilkan Zainal Arifin Emka, seorang tokoh legendaris dalam dunia jurnalistik.

Dengan tema “Jurnalisme Data Kebutuhan Media atau Publik,” acara ini menjadi platform penting bagi para jurnalis untuk mendalami praktik jurnalistik di tengah perkembangan teknologi dan tantangan era digital.

Dalam pembukaan acara, SEA Logistic and Warehouse Lead PT Cargill, Agung Ektika mengemukakan pentingnya kolaborasi antara perusahaan dan media.

“Kami percaya bahwa jurnalis adalah pilar penting dalam menyebarkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab. Di tengah perkembangan teknologi seperti AI, dunia jurnalisme juga harus tetap relevan dan adaptif. Kami harap acara ini dapat memberikan nilai tambah dan perspektif baru bagi rekan-rekan jurnalis,” ungkap Agung, Kamus (31/10/2024).

Lebih lanjut, Agung juga menekankan bahwa Cargill selalu berupaya menjalankan prinsip Good Corporate Governance dalam segala aspek operasionalnya, termasuk dalam komunikasi publik.

Baca juga:  Meski Sudah Wafat, Barokah Sunan Giri Terus Mengalir ke Ratusan Anak Yatim dan Dhuafa di Gresik

“Saat ini, integritas dalam penyampaian informasi adalah hal yang sangat krusial. Dengan semakin cepatnya perkembangan teknologi, peran jurnalis dalam menyampaikan berita yang faktual dan terpercaya menjadi semakin penting,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Zainal Arifin Emka membahas peran jurnalis di era Industri 4.0, di mana kecerdasan buatan (AI) dan teknologi digital lainnya memainkan peran signifikan. Menurutnya, era digital membawa peluang besar, tetapi juga tantangan tersendiri bagi jurnalis.

“Sekarang kita hidup di zaman yang penuh distraksi. Teknologi seperti AI memberikan kita alat untuk mengelola data dan informasi dengan lebih cepat, tetapi di sisi lain juga membuat kita rentan terhadap misinformasi. Sebagai jurnalis, kita harus mampu menyaring informasi dan tetap mengedepankan data yang valid,” terangnya.

Emka menambahkan bahwa independensi jurnalis harus dijaga meski ada tekanan dari berbagai pihak. Dalam pandangannya, independensi adalah salah satu kunci utama dalam menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik.

“Jika kita memilih untuk berpihak, itu berarti kita tidak lagi independen. Jurnalis harus tetap netral dan hanya menyampaikan informasi berdasarkan fakta, bukan opini pribadi,” jelasnya.

Baca juga:  Waduh! Harga Cabai Rawit di Gresik Hampir Setara dengan Daging Sapi

Acara ini sekaligus menjadi ajang bagi PT Cargill untuk memaparkan konsep Smart Manufacturing atau Manufaktur Cerdas yang tengah diterapkan di berbagai pabriknya, termasuk pabrik di Gresik.

Konsep ini diakui dengan penghargaan Smart Factory oleh Kementerian Perindustrian Indonesia, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan otomatisasi dan pemanfaatan data secara real-time.

Menurut Admin & Relations Manager, Cargill Indonesia, Adi Suprayitno penerapan teknologi ini tidak hanya berfokus pada produktivitas, tetapi juga berkomitmen pada keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.

“Kami menerapkan sistem yang memastikan operasional tetap aman bagi manusia dan lingkungan. Kami juga berusaha memanfaatkan teknologi dengan bijaksana, tanpa mengabaikan tanggung jawab kami terhadap lingkungan,” katanya.

Selain itu, Adi menekankan bahwa Cargill sangat terbuka terhadap masukan dari para jurnalis, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kualitas informasi dan komunikasi perusahaan.

“Kami percaya bahwa jurnalis bukan hanya penyampai informasi, tapi juga mitra dalam membangun perusahaan yang lebih baik dan tangguh,” tandasnya.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img