GresikSatu | Kampung Kauman, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik memiliki tradisi unik yang turun temurun berumur ratusan tahun, menjadi peninggalan ulama besar Kyai Baka yang terus dilestarikan setiap tanggal 8 Syawal dan diberi nama Riyoyo Kupat (Hari Raya Ketupat).
Riyoyo Kupat digelar sangat meriah, berbeda dengan Hari Raya Idul Fitri. Warga memasak ribuan ketupat, bahkan setiap pintu rumah dibuka selebarnya untuk menyambut para tamu.
Sedangkan para laki-laki akan sibuk menyiapkan pesta semarak dengan aneka lampu hias, panggung, serta photo booth. Sampai-sampai banyak orang menyebut Riyoyoe Wong Pekauman adalah Riyoyo Kupat.
Salah satu warga asli Pekauman, Erti menuturkan Berbeda dengan Lebaran Idul Fitri yang sepi, Riyoyo Kupat nampak sangat meriah, anak muda biasanya berburu ketupat di Pekauman pada momen itu. Mulai dari sanak saudara, teman, hingga orang tidak dikenal.
“Masyarakat akan mempersilahkan tamu untuk berkunjung dan menghidangkan sajian khas ketupat dengan beragam lauk. Meski tamunya tidak dikenal pun diterima, setiap rumah menyiapkan setidaknya 100-150 buah ketupat,” tuturnya, Sabtu (29/4/2023).
Sajian yang disediakan diantaranya : opor ayam, cap go meh, gulai ubus, ketupat, lepet, ada juga buras (beras dan santan yang dibungkus seperti nagasari tapi rasanya gurih).
Sementara itu, Lurah Pekauman, Agus Hariyono menjelaskan sebelum melaksanakan Riyoyo Kupat, masyarakat Pekauman terlebih dahulu menjalankan ibadah puasa Syawal selama 7 hari lamanya.
“Pada H+2 – H+7 puasa syawal, nanti di hari ke 8 diadakan Riyoyo. Puncak acaranya besok malam, semua jalan akan ditutup, masyarakat diarahkan untuk parkir di sebelah Masjid Jami’ saja,” jelasnya.
Perkampungan padat yang terdiri dari 7 RT dengan jumlah total 1.800 orang menjunjung tradisi tersebut sebagai silaturrahim.
“Awal tradisi Riyoyo Kupat Pekauman ada di RT 5, kemudian meluas ke seluruh kawasan. Namun acara intinya tetap ada di RT 5, depan Balai Kelurahan Pekauman,” tuturnya.
Terdapat hal unik dalam rangkaian tradisi tersebut, yakni Kupat Lewat. Kupat Lewat merupakan tradisi pembagian ketupat yang berisi uang koin dan lauk kepada orang lalulalang. (ovi/aam)