Menyelami Kehidupan Warga Gresik Lewat Seni Kolase di Pameran Ndolék Nemplék

GresikSatu | Pameran seni kolase bertajuk Ndolék Nemplék yang digelar di Gresik menawarkan pengalaman unik dalam menggali kehidupan sehari-hari masyarakat kota ini.

Diadakan oleh Kolektif Seni Gunting Batu Kertas, bekerja sama dengan Artchemist, pameran ini mengangkat keindahan dan keunikan budaya lokal Gresik melalui karya seni kolase yang menggabungkan material sehari-hari.

Bertempat di Tujujati Art Space, Kammari Cultural Hub Gresik, dan Collage ID, Ndolék Nemplék mengajak pengunjung untuk menyelami berbagai praktik kreatif yang berkembang di kalangan warga Gresik.

Pameran ini menjadi sarana untuk mengeksplorasi bagaimana benda-benda yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari warga bisa diubah menjadi karya seni yang memiliki nilai estetika dan filosofis.

Salah satu kegiatan menarik yang membuka pameran ini adalah city walking tour yang berlangsung pada 13 Oktober 2024. Para seniman dan peserta diajak berjalan kaki di sekitar Kammari Cultural Hub, berinteraksi dengan masyarakat, dan mengamati bagaimana mereka memanfaatkan barang-barang bekas atau rusak dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam tur ini, seniman mengumpulkan berbagai benda seperti potongan ban bekas, daun kering, mainan anak-anak yang sudah tidak terpakai, serta barang-barang lain yang sering ditemukan di lingkungan sekitar.

pameran seni kolase eksperimental ndolék nemplék di gresik (fotoistgresiksatu.com)
Pameran Seni Kolase Eksperimental Ndolék Nemplék di Gresik (Foto: ist/Gresiksatu.com)

Kolase sebagai Cermin Kehidupan Lokal

Menurut kurator pameran, Novan Effendy, judul Ndolék Nemplék sendiri diambil dari bahasa Jawa dialek Gresik, yang berarti “pencarian” (ndolék) dan “menempel” (nemplék).

Baca juga:  Aksi Buruh PT Angkasa Raya Steel, DPRD Gresik Desak Perusahaan Penuhi Tuntutan Pendemo

Para seniman diajak untuk mencari dan mengumpulkan inspirasi dari kehidupan sehari-hari warga, lalu merekatkan nilai-nilai lokal tersebut ke dalam karya seni kolase.

Konsep ini mencerminkan bagaimana seni dapat menjadi alat untuk merefleksikan budaya dan isu-isu sosial yang dihadapi masyarakat perkotaan.

“Kolase adalah cara yang sangat efektif untuk mengungkapkan berbagai lapisan kehidupan—baik itu nilai budaya, tantangan sosial, maupun keindahan yang sering terabaikan. Di pameran ini, kita bisa melihat bagaimana seniman mengolah benda-benda yang mungkin tampak biasa menjadi sesuatu yang penuh makna,” ungkap Novan Effendy.

Karya-Karya Beragam dari Seniman Lokal dan Nasional

Pameran Ndolék Nemplék menampilkan karya dari berbagai seniman ternama, baik yang berasal dari Gresik maupun kota-kota lain di Jawa Timur, seperti Surabaya, Probolinggo, dan Lamongan.

Beberapa nama yang terlibat antara lain Yohanes Todytama (Awas Lepas), Athia Hisbi Alamanda (Alamandaw), Ahmad Ridho Pamungkas, Ravi Kukuh (Aping), G. Amitola Deusvult (Amitola), dan masih banyak lagi.

Salah satu karya yang menarik perhatian adalah “Rumah” karya Yohanes Todytama, yang menggabungkan potongan-potongan benda yang ditemukan selama city walking tour dengan benda-benda yang ada di rumahnya sendiri.

“Karya ini menggambarkan dinamika antara benda-benda yang memiliki nilai emosional dan praktis, serta bagaimana sebuah rumah bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga ruang yang mengandung banyak cerita dan kenangan,” jelas Novan.

Baca juga:  Tiga Pengedar Sabu di Bawean Gresik Diringkus Polisi

Merayakan Keberagaman dan Kearifan Lokal

Pameran ini tidak hanya menghadirkan karya seni, tetapi juga menjadi platform untuk memperkuat hubungan antara seniman dan masyarakat. Para seniman yang terlibat dalam Ndolék Nemplék diberi ruang untuk berbagi pengalaman dan refleksi mereka tentang kehidupan lokal yang sering kali tersembunyi dalam rutinitas sehari-hari.

“Melalui pameran ini, kami ingin menunjukkan bahwa seni tidak hanya ada di dalam galeri atau museum, tetapi juga dapat tumbuh dari interaksi langsung dengan masyarakat. Karya-karya ini adalah hasil dari observasi mendalam terhadap bagaimana warga Gresik menggunakan barang sehari-hari dalam kehidupan mereka,” tambah Novan.

Pameran Terbuka Hingga 27 November 2024

Ndolék Nemplék akan berlangsung hingga 27 November 2024 di beberapa lokasi di Gresik. Pameran ini diharapkan dapat membuka wawasan baru tentang seni kolase dan memperkenalkan masyarakat pada cara baru dalam melihat dan mengapresiasi lingkungan sekitar.

Bagi Anda yang berada di sekitar Gresik, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi pameran ini dan menyaksikan bagaimana seni kolase bisa menjadi cermin dari kehidupan, budaya, dan dinamika masyarakat Gresik.

Pameran ini juga memberikan kesempatan bagi publik untuk berinteraksi langsung dengan seniman dan terlibat dalam diskusi-diskusi menarik mengenai seni, budaya, dan kreativitas.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img