GresikSatu | Untuk menghindari konflik sengketa lahan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Gresik menggebut program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2023. Total sebanyak 15.500 sertifikat selesai tahun ini.
Meski begitu, masih ada ratusan ribu tanah di Kota Pudak yang belum bersertifikat. Dan BPN sendiri sedang mengejar tatanan tertib administrasi dan tertib sertifikat pertanahan di masyarakat.
“Target awal tahun ini adalah 2.984 di bulan Agustus, kemudian bertambah menjadi 15.500 sertifikat,” ucap Kasubag TU Kantor BPN Gresik, Fanani, Jum’at (15/12/2023).
Kementrian ATR BPN saat ini memiliki proses yang berbeda dalam menerbitkan sertifikat tanah. Pada saat proses pengukuran, petugas harus lebih dulu melakukan foto udara pihak pemilik tanah yang bersangkutan.
Dengan perubahan proses penerbitan sertifikat ini, durasi waktu menjadi lebih lama. Namun tahapan ini tidak bisa dihilangkan, sebab berfungsi untuk penerbitan sertifikat elektronik kedepannya.
“Dengan foto udara ini meyakinkan bahwa lokasinya lebih akurat. Sejauh ini dari target 78595 hektar lahan, 100 persen sudah dilakukan pemotretan udara. E-sertifikat baru akan dimulai dari tanah BPN dulu, untuk aset pemerintah akan diawali tahun depan,” tuturnya.
Dijelaskan, ada sebanyak 4 Kecamatan yang difokuskan dalam penerbitan sertifikat tanah tahun 2023, Yakni Kecamatan Wringinanom, Kedamean, Kebomas, dan Kecamatan Gresik. Jika ditotal sekitar 16.400 hektar yang telah mendapatkan sertifikat PTSL.
Sementara itu, tercatat sudah ada 601.957 sertifikat yang telah diterbitkan BPN Gresik. Jumlah itu dari total bidang sebanyak 950 ribu bidang.
“Masih ada sekitar 350 bidang yang belum bersertifikat,” terangnya. (ovi/aam)