GresikSatu | Dalam Musyawarah Daerah (Musyda) ke XI, Muhammad Thoha Mahsun berhasil terpilih menjadi ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik periode 2022-2027.
Proses seleksi nahkoda pengganti Muhammad In’am tersebut dilakukan melalui e-voting. Sebanyak 54 nama diseleksi hingga menghasilkan 13 kandidat. Setelah melalui pemungutan suara Musyda, dihasilkan nama dengan poin suara terbanyak.
Berikut hasil perolehan suara 13 PDM kandidat Musyda XI dari 54 calon tetap: Muhammad Thoha Mahsun (294 suara), Anas Thohir (284 suara), Muhammad Arfan Mu’ammar (242 suara), Imanullah Ali Ubed (219 suara), Yusuf Diachmad Sabri (205 suara), Muhammad In’am (198 suara), Hasan Abidin (191 suara).
Kemudian Ainul Muttaqin (169 suara), AF Dinawi (148 suara), Hilmi Aziz Hamim (145 suara), Syamsul Sodiq (143 suara), Kiswanto (140 suara), dan terakhir Nadlif Abu Ali (129 suara).
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Gresik Aditama mengungkapkan, terpilihnya Thoha Mahsun membawa angin perubahan, sejumlah aktivis muda Muhammadiyah diharap dapat memaksimalkan peran persyarikatan.
“ini diluar ekspektasi, Karena banyak anggota Musyda (musyawirin) adalah aktivis muda Muhammadiyah, semoga dapat menjadi gerbong perubahan PDM periode 2022-2027,” ungkapnya.
Pria kelahiran 2 Mei 1974 itu merupakan kader aktif sejak muda, bahkan menjadi pengurus organisasi luar Muhammadiyah. Di antaranya sebagai wakil ketua DPD KNPI Gresik, wakil ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Cerme dan wakil ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Manyar.
Sejalan dengan itu, Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Musyda XI Muhammadiyah, Muhammad Harun berharap pimpinan baru PDM periode 2022-2027 mampu membawa kinerja Muhammadiyah lebih baik.
“Siapa pun yang terpilih adalah kader terbaik Muhammadiyah, semoga amanah dan mampu membawa jalan benderang bagi organisasi ke depan. Selamat untuk ketua terpilih,” tuturnya. (ovi/aam)