GresikSatu | Mulai awal Juli 2024, layanan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Gili Iyang untuk lintasan Gresik – Bawean – Lamongan akan dihentikan sementara.
Penghentian ini dilakukan karena kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tersebut akan menjalani perbaikan pemeliharaan tahunan (docking) di Galangan PT Dewa Ruci Agung, Surabaya, mulai 1 Juli 2024.
Slamet, supervisi KMP Gili Iyang Lintasan Pelabuhan Penyeberangan Pulau Bawean, menyatakan bahwa selama proses docking, kapal yang biasa mengangkut barang sembako dan penumpang ini tidak akan beroperasi.
“Untuk estimasinya, masih belum ada informasi dari kantor cabang. Nanti kami sampaikan lebih lanjut,” ujarnya, Minggu (30/6/2024).
KMP Gili Iyang dikenal sebagai kapal jenis roll-on/roll-off (Roro) yang banyak diminati masyarakat karena tarifnya yang ekonomis dan bersubsidi.
Dalam setiap perjalanan dari Gresik ke Bawean, kapal ini mampu mengangkut 484 penumpang dan 29 sepeda motor, serta berbagai kebutuhan sembako. Waktu tempuh perjalanan ini sekitar 10 jam.
Namun, berbeda dengan pelabuhan penyeberangan lainnya, Pelabuhan Gresik tidak memiliki layanan ramp door.
Oleh karena itu, penumpang harus menggunakan tangga susun untuk naik ke kapal, dan sepeda motor diangkut menggunakan jasa portir pelabuhan dengan biaya Rp 50 hingga Rp 70 ribu.
Penghentian sementara layanan KMP Gili Iyang ini tentu akan berdampak pada mobilitas masyarakat dan distribusi barang sembako di lintasan Gresik – Bawean – Lamongan.
Pihak terkait diharapkan segera memberikan informasi lebih lanjut mengenai estimasi waktu penyelesaian perbaikan kapal tersebut.