GresikSatu | Presiden Joko Widodo akhirnya meresmikan pabrik pengolahan mineral (smelter) PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE Gresik, pada Seni (22/9/2024).
Peresmian ini menandai langkah penting dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah mineral dalam negeri dan memperkuat industri pertambangan nasional.
Proyek PT Freeport Indonesia di Manyar merupakan smelter dengan desain single line terbesar di dunia. Smelter ini diproyeksikan mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat dalam satu tahun.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya proyek ini bagi perekonomian Indonesia. Smelter ini diharapkan mampu mengolah konsentrat tembaga untuk siap diekspor.
“Dengan beroperasinya smelter ini, kita tidak hanya akan mengolah mineral di dalam negeri, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal,” ungkapnya.
Ia mengingat perjuangannya mendorong perusahaan di Indonesia untuk membangun smelter. Bahkan pekerjaan tersebut paling berat selama masa kepemimpinan kurang lebih 10 tahun.
“Pekerjaan yang berat dan melelahkan selama saya mejabat sebagai presiden ini adalah mengajak perusahaan pertambangan untuk membangun smelter,” tuturnya.
Pembangunan smelter Freeport Indonesia di Gresik ini mulai negosiasi sejak tahun 2017 lalu dengan nominal investasi mencapai Rp 56 triliun. Setelah proses yang panjang, tahun 2018 akhirnya mulai persiapan lahan. Kemudian groundbreaking hingga peresmian.
“Saya tadi liat lahan yang dipakai lebih dari 100 hektarr, 104 hektare. Sangat besar sekali, investasi tadi Rp 56 triliun. Tetapi dengan pembangunan ini, saya hitung revenue-nya buat kita, penerimaan negara baik pusat maupun daerah mencapai Rp 80 triliun dari PT Freeport Indonesia,” jelasnya.
Mulai dari deviden, royalti, PPH badan, PPH karyawan, pajak untuk daerah, bea keluar, dan lainnya. Melihat angka fantastis tersebut, Presiden Jokowi berharap banyak perusahaan pertambangan yang membangun smelter. Agar semakin banyak penerimaan negara, dibanding jika Indonesia hanya ekspor bahan mentah keluar negeri.
“Angkanya sangat besar, Ini kalau hanya satu perusahaan. Kami berharap smelter ini bisa memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Baik lapangan pekerjaan maupun umkm,” tegasnya.