GresikSatu | Musyawarah Kerja Nasional (Musykernas) Himpunan Alumni Mambaus Sholihin (HIMAM) Pusat berlangsung sukses di Ponpes Fathul Majid di Desa Ngaglik, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Senin (9/9/2024).
Pada kesempatan tersebut, sekaligus terlaksananya pelantikan lembaga-lembaga kepengurusan HIMAM pusat periode 2024-2029. Ada puluhan pengurus yang tergabung di dalam tujuh lembaga HIMAM diambil sumpah di hadapan musytasar.
Ketua HIMAM Pusat Dr Maftuh mengatakan dalam Musykernas kali ini, ia membawa misi Nawa Bakti Santri yang menjadi sembilan program utama HIMAM.
“Nawa Bakti Santri merupakan sembilan program andalan yang menjadi landasan HIMAM dalam menuntaskan kerja-kerja dalam satu periode ke depan,” katanya.
Dijelaskan Maftuh, Nawa Bakti Santri memiliki sembilan program. Diantaranya, HIMAM Tsaqofah merupakan program pengembangan keilmuan dan pendidikan.
Selanjutnya, HIMAM Ittishaliyah adalah program penguatan jaringan dan silaturahmi alumni. Lalu HIMAM Dakwah memiliki program pengabdian masyarakat dan dakwah.
“Ada juga program HIMAM Smart yaitu program digitalisasi dan teknologi informasi. HIMAM Turasiyah merupakan program pelestarian dan pengembangan budaya pesantren,” tuturnya.
HIMAM Care memiliki program bantuan sosial dan kemanusiaan. HIMAM Berdaya memiliki program peningkatan dan kompetensi dan karir alumni.
“Yang terakhir ada HIMAM Solid memiliki ruang lingkup penguatan struktur organisasi dan kepemimpinan,” tandasnya.
Sementara itu Dewan Musytasar HIMAM pusat Agus Muhammad Ma’ruf dalam sambutannya banyak memberikan pesan ke alumni agar tidak menghilangkan ciri khas ke santriannya.
“Alumni saat ini banyak macemnya, tapi jadilah alumni yang santri. Seperti guru seng santri, kepala desa seng santri, politisi seng santri dan pengusaha seng santri,” bebernya.
Di hadapan para alumni, Wakil Rektor III Universitas Kiai Abdullah Faqih (UNKAFA) itu juga menyampaikan, agar banyak mencontoh apa yang dilakukan oleh KH Masbuhin Faqih saat melakukan pengabdian di pesantren meski sudah jadi alumni.
“Semua (yang dilakukan KH Masbuhin Faqih) adalah tarbiah untuk kita. Banyak hal disampaikan di forum ini, agar bisa mengambil dan meniru apa yang dilakukan oleh KH Masbuhin,” tuturnya.