GresikSatu | Pulau Bawean, Kabupaten Gresik banyak memiliki panorama alam yang indah. Tentu, tidak ketinggalan dengan kuliner khas Pulau Putri sebutan lain Pulau Bawean. Salah satunya adalah Nasek Ghulung Daun Pisang.
Kuliner ini merupakan kuliner legendaris masyarakat Bawean. Biasanya nasi ghulung ini menjadi suguhan penghormatan kepada para tamu yang ke Bawean, atau oleh-oleh wisatawan ke Bawean. Di masa lampau, kuliner ini juga menjadi bekal makanan bagi para nelayan melaut.
Tampilannya, tidak seperti lontong, tetapi digulung lalu diikat tali. Kuliner legendaris khas Pulau Bawean ini, dapat dijumpai di Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean.
Kuliner nasek ghulung ini menggoda selera. Ketika talinya dilepaskan, daun pisangnya dibuka lebar, mengeluarkan aroma daun pisang yang membuat nafsu makan meningkat.
Ditambah lagi, dilengkapi sajian beragam lauk pauk ikan bakar segar hasil tangkapan nelayan.
Biasanya, lauk pendamping nasek ghulung ini, seperti kepiting, ikan laut, ikan tongkol, udang, bahkan lobster yang menjadi primadona bagi wisatawan. Tidak ketinggalan, nasek ghulung ini akan semakin nikmat ketika ada sambal khas Pulau Bawean, Buje Chabbi. Sambal yang diberi cabai Bawean.
Salah satu pembuat kuliner nasek Ghulung, Risyatul Arsyiyah menuturkan kuliner ini peninggalan nenek moyang di Pulau Bawean. Cara membuatnya, tidaklah sulit, nasi dimasak terlebih dahulu, ketika sudah matang dan masih panas diletakkan di atas daun pisang. Kemudian digulung lalu diikat.
“Keistimewaan ini khas Desa Daun, kalau tidak di Desa Daun, tidak ada. Baunya harum, mantap. Pendamping makan ikan,” ucapnya, Jumat (17/11/2023).
Salah seorang wisatawan Muhammad Afif mengaku ketagihan usai menyantap kuliner nasek Ghulung ini. Selain memiliki aroma daun pisang. Dihidangkan beragam jenis lauk pauk ikan laut.
“Semakin enak, nasi dibungkus daun menambah cita rasa makannya,” ungkapnya.
Kalau dijual di pasar, biasanya nasi gulung imi dibandrol dengan harga Rp 6 ribu sampai 10 ribu. Belum termasuk harga lauk-pauknya. (faiz/aam)