GresikSatu | Di bawah langit cerah Gresik, seorang gadis muda dengan semangat tak tergoyahkan terus memacu langkahnya di lintasan.
Nur Aisyah Maulidin, seorang pelajar tunanetra berusia 15 tahun dari SLB Negeri Cerme Kidul, sedang mempersiapkan diri di Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) 2025.
Sebagai atlet disabilitas, perjalanan Aisyah adalah kisah tentang keberanian, kerja keras, dan keyakinan.
Di usianya yang masih muda, ia telah membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak pernah menjadi batas bagi prestasi.
Karier Aisyah dimulai pada 2023. Saat itu, ia masih duduk di bangku SD, tetapi semangatnya untuk mencoba hal baru membawanya ke dunia atletik.
Siapa sangka, dalam waktu singkat ia mampu mencetak prestasi luar biasa. Medali emas di Paralympic Provinsi dan Peparprov Jawa Timur menjadi bukti nyata kemampuan dan tekadnya.
Ketua NPCI Gresik, Andri Bagus Sugiarto mengungkapkan bahwa anak didiknya tersebut merupakan salah satu murid kebanggaannya. Meski baru berlatih, namun kualitas Aisyah tidak perlu diragukan.
“Dengan catatan waktunya yang kompetitif, kami optimis Aisyah bisa meraih medali emas di Peparpenas nanti. Dia terus menunjukkan peningkatan luar biasa dalam latihan,” ungkapnya, Selasa (14/1/2025).
Aisyah memiliki catatan waktu atau limit atletik 15 detik, sehingga pelatih optimis anak kebanggaannya mampu bersaing di Peparpenas 2025.Â
Sebagai perbandingan, limit waktu juara di Peparpenas 2023 di Palembang adalah 16 detik sehingga peluang Aisyah untuk meraih medali emas sangat besar.
“Aisyah selalu meraih medali emas di tingkat Provinsi. Kemarin saat Paralympic Provinsi 2023, kemudian Peparprov juga emas,” tuturnya.
Ia bahkan telah menjalani program latihan intensif sejak bergabung dengan Pusat Pelatihan Daerah (Puslatda) pada 2023. Meski program pelatihan khusus untuk Peparpenas tingkat daerah belum sepenuhnya tersedia, ia tetap berlatih mandiri dengan dukungan penuh dari pelatih dan sekolahnya di SLB Cerme.
“Untuk kuota atlet dari provinsi pada ajang nasional tersebut memang belum diumumkan. Kami juga sedang berupaya agar tidak hanya Aisyah yang bertanding tapi rekan-rekannya Rafael dan Arga juga dapat diberangkatkan,” jelasnya.
Sementara itu, Nur Aisyah Maulidin mengaku sangat senang dan bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk ikut Peparpenas 2025. Peparpenas 2025 diperkirakan akan digelar pada bulan September di Sumatera Utara.
“Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya ingin memberikan yang terbaik, tidak hanya untuk saya, tetapi juga untuk keluarga, sekolah, dan Gresik. Terima kasih untuk semua yang telah mendukung saya selama ini,” pungkasnya.