Operasi Zebra Semeru di Gresik Didominasi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Standar

GresikSatu | Sepekan pelaksanaan operasi Zebra Semeru 2024 yang dimulai sejak 14 Oktober lalu. Satlantas Polres Gresik telah melayangkan 518 surat tilang terhadap para pelanggar.

Mayoritas pelanggar didominasi pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI. 

Kasatlantas Polres Gresik AKP Derie Fradesca menjelaskan bahwa operasi difokuskan pada titik-titik rawan pelanggaran lalu lintas. Termasuk wilayah rawan kecelakaan dan kemacetan. 

“Pada pekan pertama, kami menekankan pada pendekatan preemtif dan preventif. Jumlah melayangkan teguran kepada 2.938 pelanggar,” ucapnya, Kamis (24/10/2024).

Kendati demikian, upaya tersebut belum memberikan dampak signifikan untuk meningkatkan kesadaran berkendara. Untuk itu, pada pekan kedua operasi, Korps Bhayangkara telah melayangkan 518 surat tilang. 

Baca juga:  Dongkrak PAD, DPRD Gresik Siapkan Ranperda Tentang Pajak dan Retribusi 

“Mayoritas didominasi pengendara motor. Mulai dari tidak menggunakan helm SNI maupun menerobos lampu merah,” ujarnya.

Alumnus Akpol 2015 itu, menyebut ada potensi pelanggaran bertambah. Mengingat pelaksanaan Operasi Zebra Semeru akan berakhir pada 27 Oktober mendatang. Dalam sisa waktu tersebut, Derie menegaskan akan berfokus menindak 10 jenis prioritas pelanggaran. 

“Menggelar operasi secara statis maupun hunting system. Dilakukan secara merata di seluruh wilayah Kota maupun Kecamatan,” ujarnya.

Salah satu titik rawan pelanggaran yakni simpang empat Kebomas. Banyak pengendara sepeda motor nekat menerobos lampu lalu lintas. Terutama dari arah jalan Dr Soetomo menuju arah jalan R A Kartini. 

“Setiap pagi pasti macet dan padat, terpaksa menerobos agar tidak semakin macet,” ungkap Rini Sulasih, salah seorang pelanggar.

Baca juga:  Pemilu Kian Dekat, Bamag Gresik Ingatkan Ribuan Umat Kristiani Tidak Golput

Dia mengaku mengejar waktu untuk mengantarkan anaknya sekolah. Perempuan 48 itu pun mendapatkan surat tilang untuk dua pelanggaran sekaligus. Yakni menerobos lampu lalin dan tidak memiliki SIM C. 

“Anak saya dihimbau untuk pakai helm. Meski masih remaja namun postur tubuhnya sudah besar seperti orang dewasa,” tandasnya.

Sementara itu, tidak jarang pula para pengendara bermotor langsung nekat putar balik tanpa memperhatikan jarak aman. Hal tersebut dilakukan saat mengetahui keberadaan polisi tengah melakukan razia kendaraan di depannya. 

“Harus dikejar dan ditindak tegas. Karena membahayakan pengendara lainnya,” ungkap warga setempat Kurnia Saputri. 

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img