Pasrah Terima Takdir, Kisah Seorang Ibu di Gresik yang Kehilangan Anak dalam Kecelakaan Laut di Madura

GresikSatu | Istiqomah, seorang ibu dari tiga anak, pasrah menerima kenyataan pahit setelah kehilangan anak keduanya, Mohammad Lutfi, dalam kecelakaan laut di area PHE WMO, atau Hull Rig Taurus 2, pada dini hari Rabu, 12 Juni 2024.

Kecelakaan itu juga merenggut nyawa 8 nelayan asal Gresik. Antara lain, Haris, Abdul Gofar, Mulyono, Wawan, Oji, dan Aris belum ditemukan. Sedangkan dua nelayan yakni Aris, M Lutfi, dan Syafak ditemukan meninggal.

Istiqomah mengenang anaknya sebagai seorang pekerja keras yang telah berkeluarga dan memiliki seorang anak berusia lima tahun.

“Selasa setelah duhur, dia pamitan. Besok paginya, kami mendapat kabar tentang kecelakaan laut,” ujar Istiqomah di rumahnya di Kelurahan Kroman, Kecamatan Gresik.

Baca juga:   DPRD Gresik Kritik Ketidaksingkronan Angka R-APBD 2024, Target Pendapatan Turun Anggaran Belanja Naik

Kabar tersebut membuat keluarga terkejut dan langsung mencari keberadaan korban dengan berdoa dan meminta pertolongan.

Enam hari setelah kabar hilangnya Lutfi, Istiqomah bermimpi melihat cucunya bermain di laut dan hampir tenggelam.

“Pada sore harinya, jasad Lutfi ditemukan mengapung di perairan Karangjamuang, sekitar empat jam dari lokasi kejadian,” bebernya.

Korban lainnya, yang juga ditemukan meninggal adalah Syafak, ditemukan lebih awal oleh nelayan setempat. Syafak, yang telah yatim piatu sejak lulus SD, bekerja serabutan di pelabuhan.

Nur Syamsi Surati, kak dari Syafak mengatakan, jika korban merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara.

“Korban masih belum berkeluarga dan bekerja serabutan di Pelabuhan. Bahkan, adik saya pernah bekerja sampai ke Sepuluh Pulau Madura,” ucapnya. 

Baca juga:  Kecelakaan Beruntun di Kedamean, Sopir Truk Tangki Tewas Tergencet

Diberitakan sebelumnya, Tim SAR gabungan akhirnya resmi menghentikan pencarian 6 korban nelayan yang belum ditemukan, setelah tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO, atau Hull Rig Taurus 2, perairan Madura, pada Rabu (12/6/2024). 

6 korban masih misterius, rencananya akan dibentuk tim penyelamatan dengan menerjunkan tim penyelam. Namun, masih terkendala cuaca buruk dan arus bawah laut yang cukup deras. 

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler