Paving Ambles di Desa Sumput Disebabkan Kontur Tanah Tak Stabil

GresikSatu | Proyek pembangunan paving di Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, sempat mendapatkan protes oleh warga. Pasalnya, jalan yang baru diperbaiki itu terlihat ambles. Hal ini disebabkan karena kontur tanah yang tidak stabil.

Kendati demikian, Kepala Desa Sumput, Sutaji menegaskan, pembangunan jalan itu sudah dijalankan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang tertara di papan pengumuman. Yakni sebesar Rp Rp154.000.000 bersumber dari BK Kabupaten.

“Memang masalahnya di tanah di area ini memang tidak stabil. Di sisi barat, kami sudah beberapa kali melakukan perbaikan karena faktor tersebut. Namun, saya pastikan pekerjaan tetap mengacu pada RAB,” ujar Sutaji, Senin (13/1/2024).

Sutaji menjelaskan bahwa pasir digunakan untuk meratakan bagian bawah paving sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah direncanakan. Meski begitu, kondisi tanah yang labil membuat daya tahan jalan menjadi tantangan tersendiri.

Baca juga:  Duduk Perkara Penolakan Gereja Katolik di Menganti Gresik, Disebabkan Tak Ada Izin

“Jalan sering rusak karena kontur tanah tegalan atau tanah sawah,” tambahnya.

Selain itu, Sutaji menanggapi pemberitaan yang menyebut adanya dugaan intimidasi terkait warga yang melakukan protes ke proyek ini. Ia membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa semua keputusan diambil melalui musyawarah bersama perangkat desa, RT, dan RW.

“Tidak ada intimidasi. Saya kumpulkan RT, RW, dan perangkat desa untuk bermusyawarah. Kok ada pemberitaan seperti itu? Kulo tidak intimidasi,” tegasnya.

Reporter:
Tim Gresik Satu
Editor:
Tim Gresik Satu
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img