GresikSatu | Permasalahan sampah di Puluan Bawean kian menjadi momok yang belum terselesaikan. Utamanya di area pesisir pantai. Sampah selain menganggu pemandagan pantai, juga merusak lingkungan.
Atas keresahan itu, Santri Tahfidz Madrasatul Qur’an Mambaul Falah Bawean dan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Santri Gresik (RSG) Bawean melakukan giat bersih-bersih sampah di Pantai Labuhan, Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak Pulau Bawean.
Salah satu guru pendamping santri Guntur mengaku, prihatin melihat sampah yang ada di pantai. Apalagi di lokasi tersebut menjadi salah satu Icon wisata Bawean saat sunset dan berada tepat jalan lingkar Bawean.
“Kami meminta pihak pemerintah merasa tersentuh, yang seharusnya mempunyai kewenangan dalam penanggulangan sampah yang ada di pesisir pantai ini,” ungkap Guntur, Senin (14/3/2022).
Mantan aktivis Pergerakan Islam Indonesia (PMII) Pulau Bawean itu menegaskan, dengan kegiatan ini ada tindak lanjut dari pemerintah agar keindahan pantai yang ada tetap dirasakan.
Baca Juga : Jaga Ekosistem, Perkumpulan Peduli Konservasi Bawean Ajak Masyarakat Lindungi Penyu dari Habitatnya
“Ketika Bawean terus dicemari dengan sampah maka keindahan Pulau Bawean sudah tidak akan kelihatan indah lagi. Pemerintah memang harus ada keseriusan dalam penanganan ini,” jelasnya.
“Karena tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Bawean belum terfasilitasi, sehingga masyarakat kesulitan untuk membuang sampah dan ujung-ujungnya sampah menumpuk di pesisir pantai semua,” tegas Guntur.
Untuk itu, Guntur bersama para mahasiswa dan santri akan terus menggalakan kegiatan hal yang serupa karena tidak bisa dipungkiri setiap hari masyarakat pasti akan membuang sampah. (faiz/sah)