Pekan Ini Pemudik Mulai Ramai di Pelabuhan Gresik, Didominasi Santri dan Mahasiswa

GresikSatu | Suasana Pelabuhan Gresik mulai dipadati para pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman di Pulau Bawean, sejak Sabtu (22/3/2025) kemarin.

Gelombang pemudik ini didominasi oleh para santri dan mahasiswa yang memanfaatkan momen libur panjang menjelang lebaran Idul Fitri 1446 H untuk bersilaturahmi dan melepas rindu bersama keluarga.

Ratusan calon penumpang terlihat mengantre untuk check-in dan naik ke atas kapal cepat Express Bahari 3F. Di antara mereka, tampak sejumlah santri yang telah mulai masa libur lebaran.

Salah satu penumpang, Sahira, mengaku tahun ini menjadi pengalaman mudik yang berbeda dibanding tahun lalu.

“Kalau tahun lalu kami masih khawatir karena ada gempa di Bawean. Tapi sekarang insyaAllah sudah aman. Ini saya mudik bersama rombongan,” tutur mahasiswa asal Jember itu.

Ia menjelaskan bahwa dirinya bersama rekan-rekan mahasiswa lainnya telah mempersiapkan mudik sejak jauh hari, termasuk membeli tiket lebih awal.

“Awal Ramadan kami sudah pesan di salah satu agen tiket kapal. Biar tidak kehabisan, karena biasanya menjelang lebaran tiket habis,” imbuhnya.

Jadwal Dipercepat, Antisipasi Cuaca dan Lonjakan Penumpang

Perwira Jaga KSOP Gresik, Arizal Kurniadi menyampaikan bahwa keberangkatan kapal Express Bahari 3F untuk tujuan Gresik-Bawean dimajukan lebih pagi.

Baca juga:  Upaya Melestarikan Budaya Bawean, Pemdes Desa Sukaoneng Gelar Lomba Dhungka 

“Jadwal kapal kami majukan dari pukul 09.00 ke 07.00 WIB. Total penumpang hari ini ada 388 orang. Karena kapal ini melayani perjalanan pulang-pergi (PP), jadi harus menyesuaikan,” jelasnya.

Selain menyesuaikan perjalanan PP, percepatan jadwal juga dilakukan sebagai langkah antisipasi cuaca buruk.

“Prediksi puncak arus mudik di Pelabuhan Gresik akan terjadi pada H-3 lebaran. Kami akan terus melakukan monitoring, dan memastikan kapal siap berangkat dengan kapasitas maksimal 400 penumpang,” tambahnya.

Diketahui, waktu tempuh perjalanan laut menggunakan kapal Express Bahari ke Pulau Bawean sekitar 4 jam. Para penumpang diperkirakan tiba sekitar pukul 11.30 WIB.

Program Mudik Bersubsidi Santri Kembali Berjalan

Sejumlah santri yang mudik ke Bawean tahun ini kembali menikmati program subsidi tiket dari Pemkab Gresik. Mereka hanya perlu membayar Rp130 ribu dari harga normal Rp200 ribu.

“Alhamdulillah, seperti tahun sebelumnya kami dapat subsidi dari Pemkab. Bahkan dijemput Dishub Gresik, jadi makin mudah dan nyaman,” kata Latifatul Fikrah, santriwati asal Ponpes Mambaus Sholihin Gresik.

Ia berharap program subsidi ini bisa terus berlanjut dan semakin ditingkatkan.

“Kalau bisa gratis. Karena sangat meringankan beban, apalagi kami pulang dalam rombongan besar,” ujarnya berharap.

Baca juga:  Antusias Mudik ke Bawean Gresik Meningkat, Tiket Kapal Ludes Terjual Meski Sudah Tambah Jadwal

Kepala Seksi Angkutan Orang dan Barang Dishub Gresik, Anom Kusumo Laksono, membenarkan bahwa program mudik santri telah berjalan sesuai jadwal.

“Hari ini terakhir keberangkatan untuk santri. Total ada sekitar 600 santri yang menikmati tiket subsidi,” ungkapnya.

Alternatif KMP Gili Iyang Jadi Favorit Mahasiswa

Selain kapal cepat, penyeberangan Gresik-Bawean juga dilayani oleh kapal ferry KMP Gili Iyang milik BUMN. Sabtu malam (22/3/2025), kapal ini mengangkut sekitar 310 penumpang yang mayoritas terdiri dari mahasiswa dan pekerja informal.

Beberapa pemudik memilih KMP Gili Iyang karena jadwal keberangkatan malam hari memungkinkan mereka sahur dan langsung menjalankan ibadah puasa saat tiba di Bawean keesokan paginya.

“Malam berangkat, bisa tidur istirahat di kapal. Pagi sampai, langsung bisa sahur dan puasa,” ujar salah satu penumpang.

Ia menambahkan, keberangkatan malam juga mengurangi risiko mabuk laut dibandingkan perjalanan pagi atau siang hari.

KMP Gili Iyang hanya melayani satu kali trip per hari dari Gresik ke Bawean. Harga tiketnya pun tergolong terjangkau, yakni Rp80 ribu untuk penumpang. Kapal ini juga bisa mengangkut kendaraan roda dua serta barang kebutuhan pokok yang dikirim ke Pulau Bawean.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler