Pembangunan Smelter Freeport Gresik Sudah 30 Persen

GresikSatu | Pembangunan smelter PT Freeport Indonesia terus dikebut. Saat ini, progresnya sudah 30 persen. sejauh ini sebanyak 7.500 tiang pancang sudah terpasang di proyek tersebut.

Erika Silva, Project Manajer Smelter Freeport mengatakan, pembangunan pabrik pemurnian emas yang menempati lokasi di kawasan Java Industry Intergrated Port Estate (JIIPE), ditargetkan akhir tahun bakal mencapai 50 persen.

“Secara rinci pembangunan konsentrat itu sudah dilakukan meliputi tangki air, tangki asam sulfat dan lainnya,” katanya kepada awak media, Selasa (31/5/2022).

Dikatakan, pembangunan smelter membutuhkan 1.800 tenaga kerja. Prosentasinya 98 persen merupakan pekerja asal Indonesia dan sisanya pekerja asing. Kemudian 8 persen merupakan pekerja dari warga lokal, utamanya wilayah ring 1.

“Kemudian ring 2 mencapai 14 persen dan ring 3 ada sekitar 28 persen, sementara di ring 4 adalah 50 persen,” bebernya.

Baca Juga : Ratusan Guru Dapat Kaca Mata Gratis dari Petrokimia Gresik

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia Riza Pratama menuturkan, pembangunan smelter memiliki nilai investasi sebesar US$ 3 miliar atau Rp 43 triliun. Sedangkan untuk sampai akhir tahun ini, pihaknya membutuhkan US$ 1,6.

“Dengan adanya smelter, 100 persen konsentrat hasil tambang dari PTFI akan diolah di di sini. Ini tentu sangat menguntungkan untuk daerah maupun negara,” jelasya.

Selain itu, Riza juga memastikan limbah yang dibuang sangat bermanfaat untuk pabrik di Gresik. Seperti asam sulfat yang diperkirakan mencapai 1,8 juta ton pertahun yang akan dipakai oleh PT Petrokomia Gresik untuk bahan baku produksi pupuk, juga terak tembaga sebesar 1,3 juta ton yang akan digunakan PT Semen Indonesia.

“Dipastikan semleter bukan hasil akhir, limbah kami masih bisa dipakai untuk Petrokimia Gresik dan Semen Gresik,” tuturnya. (aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres