GresikSatu |Program pemberdayaan BRI semakin menunjukkan hasil nyata dalam mengembangkan sektor UMKM di berbagai wilayah Indonesia, salah satunya melalui Klaster Usaha Manggis Bhuana Sari di Desa Melaya, Jembrana, Bali.
Dengan dukungan penuh dari BRI, klaster usaha yang berdiri sejak 2013 ini terus mengalami kemajuan dalam hal pemasaran dan produktivitas, sekaligus memperkuat potensi ekonomi desa melalui buah manggis sebagai komoditas utama.
Sejak dibentuk, Klaster Manggis Bhuana Sari menghadapi tantangan dalam memperluas jaringan pemasaran. Namun, dengan adanya dukungan dari BRI, terutama melalui program “Klasterku Hidupku,” berbagai pelaku usaha manggis di desa ini kini mendapatkan perhatian.
Yakni berupa pelatihan, bantuan modal, serta kesempatan mengikuti acara promosi seperti Bazaar UMKM BRILiaN di Jakarta. Bazaar ini menjadi momentum bagi klaster manggis untuk memperkenalkan produk mereka kepada pasar yang lebih luas dan mendapatkan pembeli potensial.
“Dukungan BRI membuat usaha kami lebih percaya diri dalam mengembangkan produk dan menemukan pasar baru,” ujar Kadek Dudi, salah satu penggerak Klaster Manggis Bhuana Sari, saat ditemui di Bazaar UMKM BRILiaN yang berlangsung di Area Taman BRI, Jakarta, Senin (28/10/2024).
Menurutnya, sinergi antar anggota klaster dan program pemberdayaan BRI telah memperkuat jaringan distribusi dan kualitas produk manggis lokal, yang dikenal dengan rasa manis yang khas.
“Berbekal kemitraan solid antar petani, Klaster Manggis Bhuana Sari kini mampu memenuhi permintaan dalam jumlah besar, bahkan pada saat panen raya,” tuturnya.
Hasilnya, kata Kadek Dudi, omset bulanan klaster ini bisa mencapai puluhan juta rupiah, menandakan potensi besar di sektor agribisnis desa.
“Bagi para petani, dukungan BRI bukan hanya sekedar bantuan finansial, tetapi juga dukungan strategis melalui pelatihan dan promosi untuk mendorong pertumbuhan usaha secara menyeluruh,” tandasnya.
Selain Klaster Manggis Bhuana Sari, Bazaar UMKM BRILiaN diikuti oleh delapan pelaku UMKM lain yang membawa produk unggulan daerah, seperti Klaster Salak Jaya Lestari dari Sumatera Utara dan Klaster Durian dari Jawa Tengah.
Acara ini dianggap menjadi bukti nyata komitmen BRI dalam mendampingi UMKM lokal untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing produk di pasar nasional.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menyampaikan, hingga Agustus 2024, BRI telah berhasil membina lebih dari 32.000 klaster usaha yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, sebanyak 2.000 pelatihan telah diselenggarakan sebagai bagian dari upaya BRI untuk memajukan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Klasterku Hidupku dirancang agar UMKM tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang pesat melalui bantuan modal, pelatihan, dan jaringan pemasaran yang lebih luas,” bebernya.
“BRI berkomitmen untuk terus mengedukasi pelaku UMKM agar dapat memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam pemasaran dan pengelolaan usaha. Kami percaya bahwa pemberdayaan yang tepat akan membuat UMKM semakin berdaya saing,” tambah Supari.