Pemerintah Desa Pandu Gencarkan Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Pernikahan Dini

GresikSatu | Pemerintah Desa (Pemdes) Pandu, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, menggelar penyuluhan edukatif terkait bahaya pernikahan dini dan narkoba di Balai Desa Pandu.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap risiko kedua permasalahan tersebut.

Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari perangkat desa, Kader PKK, hingga pemuda setempat.

Kepala Desa Pandu, Agus Winarno, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif Pemdes dalam melindungi masyarakat, khususnya generasi muda, dari dampak buruk pernikahan dini dan penyalahgunaan narkoba.

Pernikahan dini dan penyebaran narkoba menjadi ancaman serius. Keduanya dapat membawa dampak negatif besar, baik bagi individu, keluarga, maupun masyarakat. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencegahnya,” ujar Agus Winarno, Selasa (24/12/2024).

Agus Winarno, berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Ia mengajak seluruh elemen desa untuk terus memberikan edukasi kepada keluarga dan lingkungan sekitar.

Baca juga:  Semarak Karnaval di Cerme Kidul, Gresik: Warga Tampilkan Keanekaragaman Budaya Nusantara

“Mari bersama-sama menjaga anak-anak dan saudara kita dari pergaulan yang salah. Dengan sinergi yang baik, kita bisa mencegah bahaya pernikahan dini dan narkoba,” jelasnya.

Dalam acara tersebut, hadir sebagai narasumber Kapolsek Cerme, Iptu Andik Asworo, yang memberikan paparan terkait bahaya narkoba.

Menurut Kapolsek Cerme itu masa remaja sering menjadi sasaran empuk penyalahgunaan narkoba karena minimnya pemahaman, kurangnya pengawasan, dan lingkungan yang tidak mendukung.

“Untuk Desa Pandu memang belum ditemukan kasus narkoba, tetapi pencegahan harus dilakukan sejak dini. Edukasi seperti ini sangat penting untuk menekan potensi penyebaran narkoba di kalangan pemuda,” tegas Kapolsek Cerme.

Selain itu, Ketua KUA Kecamatan Cerme, Mokhammad Lutfhi, juga memberikan materi tentang risiko pernikahan dini. Ia menyoroti bahwa salah satu faktor utama terjadinya pernikahan dini adalah pola pergaulan yang tidak sehat.

Baca juga:  Meski Terbatas Tempat Latihan, Atlet Sepatu Roda Gresik Bisa Berprestasi

Pernikahan dini sering kali berujung pada masalah sosial dan ekonomi. Tidak hanya berdampak pada pasangan muda itu sendiri, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat secara luas,” jelas Ketua KUA Cerme.

Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari masyarakat setempat. Salah satu peserta, Nur Aisyah, mengaku mendapat banyak wawasan baru dari penyuluhan tersebut.

“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat. Saya berharap kegiatan semacam ini sering diadakan agar masyarakat, terutama anak muda, lebih memahami risiko dan bahayanya,” ujarnya.

Penyuluhan ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara peserta dan narasumber, di mana masyarakat diajak untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler