Pemkab Gresik Dorong Bamboo Carnival Sembayat Jadi Tradisi Tahunan

GresikSatu | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparekrafbudpora) mendorong Bamboo Carnival Sembayat untuk dijadikan sebagai agenda tahunan di Kabupaten Gresik.

Acara ini dinilai memiliki potensi besar dalam mempromosikan kreativitas dan kebudayaan lokal yang dapat memperkaya tradisi daerah.

Kepala Disparekrafbudpora Kabupaten Gresik, Saifudin Ghozali, menyatakan apresiasinya terhadap pelaksanaan Bamboo Carnival Sembayat yang berlangsung meriah pada Sabtu malam, 17 Agustus 2024, di Jalan Raya Daendels Manyar.

Karnaval yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 ini mengusung tiga tema besar: kebudayaan, sejarah, dan pendidikan.

“Kami melihat potensi besar dalam Bamboo Carnival Sembayat untuk menjadi ajang tahunan yang penting bagi Kabupaten Gresik. Acara ini memiliki nilai kreatifitas tinggi dan mampu mengangkat kebudayaan nasional, seperti halnya pasar bandeng atau sanggring yang sudah menjadi tradisi di Gresik,” ujar Ghozali, Senin (19/8/2024).

Baca juga:  Di Gresik ada Kampung Unik, Belasan Makam di Tengah Pemukiman Warga

Bamboo Carnival Sembayat menampilkan beragam patung raksasa yang dibuat dari bambu, di antaranya lembu sora, buto ijo, candi prambanan, hingga garuda wisnu kencana. Selain patung, peserta karnaval juga mengenakan berbagai busana adat khas dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Bali, Sulawesi, Jawa, Madura, dan Kalimantan.

Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Sembayat, Kecamatan Manyar, dengan melibatkan 23 RT di desa tersebut. Setiap RT menampilkan kreativitas mereka melalui patung-patung yang dibuat dari bambu, menyerupai ogoh-ogoh, binatang, dan berbagai simbol budaya lainnya.

Kepala Desa Sembayat, M. Amin, menjelaskan bahwa persiapan untuk karnaval ini dimulai dua bulan sebelum Agustus, dengan biaya pembuatan satu patung ogoh-ogoh mencapai minimal Rp 15 juta. Mengingat besarnya anggaran yang diperlukan, warga dan pemerintah desa sepakat untuk menggelar acara ini setiap dua tahun sekali.

Baca juga:  Masih Tinggi! Ada 67 Kasus Baru HIV di Gresik Sepanjang Tahun 2024

“Kami berharap melalui Bamboo Carnival Sembayat ini, tidak hanya semangat nasionalisme masyarakat yang terbangun, tetapi juga roda perekonomian warga bisa berputar lebih baik,” kata Amin.

Dengan dukungan Pemkab Gresik, diharapkan Bamboo Carnival Sembayat bisa berkembang menjadi tradisi tahunan yang semakin memperkaya budaya lokal dan menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Gresik.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler