GresikSatu | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terus meningkatkan hubungan kerja sama dengan warganya yang berada di luar negeri, termasuk di Malaysia.
Salah satu bentuk perhatian tersebut terlihat dari upaya Pemkab dalam memfasilitasi kepulangan jenazah Maftuhin, warga asal Gresik yang meninggal dunia di Malaysia.
Maftuhin, pria kelahiran 1969, merupakan seorang guru di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Ia meninggal dunia pada Kamis (30/1/2025) akibat komplikasi penyakit darah tinggi dan jantung.
Malam kemarin, Jumat (31/1/2025), jenazahnya dipulangkan ke tanah air dengan difasilitasi oleh Pemkab Gresik. Almarhum rencananya akan dimakamkan di Desa Karangrejo, Manyar.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Gresik, Hari Syawaludin, mengungkapkan bahwa fasilitas ini tidak terlepas dari kerja sama yang sudah terjalin antara Bupati Fandi Akhmad Yani dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
“Pemkab kini lebih sering memberikan fasilitasi bagi masyarakat Gresik yang berada di luar negeri,” ujar Hari, Sabtu (1/2/2025).
Hari menjelaskan, Almarhum Maftuhin tinggal di Malaysia bersama istrinya, sedangkan anaknya tinggal di rumah keluarga mereka di kawasan Gresik Kota Baru (GKB).
Kepulangan jenazah bersama istrinya akan menggunakan pesawat dari Malaysia. Dispendukcapil Gresik juga segera memproses perubahan status kependudukan almarhum.
“Kami masih menunggu surat keterangan kematian dari Malaysia. Setelah itu, kami akan menerbitkan keterangan kematian serta mengubah status dalam Kartu Keluarga. Istrinya nantinya akan menjadi kepala keluarga,” terang Hari.
Kerja sama Pemkab Gresik dengan KBRI dan organisasi warga Gresik di Malaysia menjadi salah satu langkah strategis dalam memberikan perlindungan dan pelayanan bagi warga Gresik di luar negeri.
“Dengan sinergi ini, ke depan, jika ada warga yang membutuhkan fasilitas serupa, Pemkab dapat segera menangani,” pungkasnya.