GresikSatu | Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur melaksanakan serangkaian kegiatan pemulihan pasca gempa di Pulau Bawean, Gresik, Senin (1/7/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Dusun Batu Lintang dan Padang Jambu, Desa Telukjatidawang, Kecamatan Tambak ini melibatkan ratusan masyarakat yang sangat antusias.
Program yang dijalankan oleh PMI Jawa Timur ini mencakup sosialisasi dan edukasi tentang kebencanaan dan rumah aman gempa, layanan dukungan psikososial (Psychosocial Support Service/PSS), serta promosi kesehatan dan kebersihan.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara menghadapi dan memitigasi dampak gempa serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan dan kesehatan.
Tri Danang Putra, perwakilan tim sosialisasi dan edukasi kebencanaan, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kebencanaan dan konsep rumah aman gempa.
“Besar harapan kami, masyarakat yang nantinya akan membangun atau memperbaiki rumah pasca gempa Bawean dapat menghasilkan rumah yang aman dari gempa,” ujarnya.
Selain edukasi kebencanaan, tim PSS PMI memberikan psikoedukasi kepada anak-anak melalui berbagai aktivitas bermain dan bercerita. Pendekatan ini diharapkan dapat membantu anak-anak dalam mengatasi trauma pasca gempa.
Sementara itu, tim promosi kesehatan dan kebersihan memberikan edukasi tentang praktik hidup bersih dan sehat (PHBS), termasuk demonstrasi tujuh langkah mencuci tangan dengan sabun.
Zainal Abidin, salah satu warga Dusun Batu Lintang, menyatakan rasa puas dan terima kasihnya atas bimbingan dan arahan yang diberikan oleh tim PMI Jawa Timur.
“Kami sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Masyarakat menjadi lebih mengerti dan memahami tentang kebencanaan dan bagaimana menghadapi situasi pasca gempa,” ungkapnya.
Kepala Desa Telukjatidawang, Fahrur Rozi, juga mengapresiasi kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, memberikan dampak positif terhadap keamanan dan kenyamanan warga setelah adanya gempa. Kami sangat berterima kasih kepada PMI Jawa Timur atas sosialisasi ini,” tuturnya.
Diketahui, gempa berkekuatan 6,5 magnitudo mengguncang Pulau Bawean pada akhir Maret 2024 lalu, yang menyebabkan kerusakan parah pada ratusan rumah, fasilitas umum, sekolah, dan rumah ibadah.
Saat ini, beberapa warga masih bertahan di rumah Hunian Sementara (Huntara) karena belum adanya bantuan perbaikan rumah, sementara status tanggap darurat bencana diperpanjang oleh Pemkab Gresik.
Kegiatan pemulihan dan edukasi yang dilakukan oleh PMI Jawa Timur ini diharapkan dapat membantu masyarakat Bawean dalam proses pemulihan dan peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana di masa depan.