Pendaftaran Siswa Baru di SD Bawean, Baru Terima Satu Murid 

GresikSatu | Beberapa hari lagi siswa tingkat SD, SMP sudah mulai masuk sekolah. Setelah liburan akhir penutupan pelajaran 2021/2022. Beberapa sekolah swasta maupun negeri sudah mulai banyak melakukan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Namun tidak semua sekolah mempunyai banyak murid saat PPDB ini. 

Misalnya, di Pulau Bawean Kabupaten Gresik. UPT SD Negeri 372 Gresik di Desa Pekalongan, Kecamatan Tambak ini baru menerima satu siswa baru. Bahkan, dari tahun ke tahun jumlah siswa belum ada peningkatan. Mulanya jumlah semua siswa dari kelas I sampai kelas VI ada 9  siswa. Setelah tutup tahun ajaran 2021 /2022 3 siswa kelas VI lulus. Sisa enam siswa. 

“Saat ini keseluruhan siswa ada 6 siswa mulai kelas I sampai kelas VI. Tahun ajaran baru 2022 /2023 ini baru menerima satu siswa baru,” ucap Kepala Sekolah UPT SD Negeri 372 Gresik Ahmad Ro’in, Jum’at (15/7/2022). 

Diakuinya, jumlah siswa yang sedikit, lantaran akses menuju sekolah jauh dari pemukiman bahkan masuk pelosok. Ditambah sekolah ada di kawasan perbukitan dan persawahan. “Para siswa dan guru untuk menuju sekolah harus melewati lahan persawahan,” ujarnya.

Untuk kegiatan pembelajaran sekolah berjalan sebagaimana mestinya. Ada total 6 guru beserta Kepala Sekolah. “Semua guru juga berstatus guru non K2,” imbuhnya.

[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]

Menanggapi hal tersebut, Kadispendik Gresik S Hariyanto mengatakan pihaknya sudah mengetahui kondisi sekolah di Desa Pekalongan itu. Pihaknya pun akan mengkaji lebih lanjut jika nanti sekolah dimergerkan (digabung ke sekolah lain). 

“Kami kaji dulu, karena memang harus melihat aspek pendukung untuk melakukan merger,” ucapnya, Kamis (14/7/2022). 

Hal senada juga disampaikan Kabid Pendidikan Dasar Dispendik Pemkab Gresik Nur Maslichah. Untuk persoalan merger sebetulnya bisa cepat jika dilihat dari segi di atas kertas. Namun tidak semudah itu menggabungkan dua sekolah menjadi satu.

Dispendik perlu melihat beberapa aspek pendukung. Selain itu juga perlu dilakukan kajian mendalam. “Perlu dilihat juga bagaimana jarak, akses, bagaimana masyarakatnya, sekolah lainnya bagaimana,” ucapnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres